Monday 6 January 2014

Kelok Sembilan


Setelah sampai di puncak, rasa penat yang tadi menggelayut dan membuat kaki sulit dilangkahkanpun sirna dalam satu tarikan nafas. Pemandangan yang begitu indah tersaji di depan mata. Jembatan Layang yang begitu kokoh dan besar saat kami lihat dari bawah, kini tampak lebih kecil di antara dua bukit yang memiliki sejarah panjang saat perebutan kemerdekaan. Sambil terpana melihat pemandangan yang begitu indah, saya mendengarkan cerita salah seorang pelancong seperti saya.

Kelok Sembilan kenapa begitu bersejarah menurutnya, karena jalan ini dahulu pada masa penjajahan Belanda merupakan akses satu satunya menuju Riau. Pada sisi atasnya ada jalan yang biasa dilalui pribumi dan dikenal dengan sebutan Jalan Kuda, dimana jalan tersebut menurutnya saksi sejarah dari perang padri.’’Jadi para pembawa kuda beban dulunya melalui jalan ini, dari Harau sampai kepangkalan Koto Baru,’’ terangnya. Kemudian, yang membuat Kelok Sembilan begitu spesial juga karena jalan tersebut berada di lembah dua bukit. Pada sisi kanan dari arah Pekanbaru, bukit tersebut dapat menembus ke Lembah Harau yang mendunia itu, sementara pada sisi kirinya, dapat tembus hingga ke Lipat Kain, Riau.
Pria yang mengaku pernah ikut dalam merintis jalan yang menembuskan Sumbar-Riau via Lipat Kain pada tahun 1996-1999 itu juga menceritakan mengapa sempat ada perubahan desain jembatan layang yang sebelumnya dibuat sangat pintas, kemudian dilambungkan hingga membentuk kembali sembilan kelokan.’’Kami masyarakat sini meminta agar nama Kelok Sembilan ini tetap dipertahankan, supaya anak cucu kami tidak kehilangan tilas sejarahnya,’’ ucapnya seraya menghitung ulang kelokan tersebut dari ketinggian.
Wajar memang jika jembatan layang Kelok Sembilan begitu menjadi kebanggaan, di samping nilai sejarahnya yang begitu tinggi. Jalan tersebut juga merupakan mega proyek yang dibangun di tiga zaman presiden yang berbeda. Mulai dari zaman Presiden Gus Dur sebagai penggagas hingga Presiden SBY, jembatan tersebut akhirnya rampung dibangun. Maka tidak heran jika para pengguna jalan tidak ingin melewatkan momen untuk mengabadikan kemegahan jembatan yang terletak di Kabupaten 50 Koto itu.

No comments:

Post a Comment