Thursday 26 June 2014

Mampir di Bendungan Ir. Sutami ( Waduk Karangkates ) di Kabupaten Malang

Edisi klinong-klinong kali ini yaitu mampir di bendungan Ir. Sutami atau lebih populer dikenal dengan sebutan waduk karangkates. Bendungan Sutami terbentuk untuk menampung aliran sungai brantas, lokasinya terletak di Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, Indonesia
Bendungan Sutami dikelola oleh Perum Jasa Tirta I. Air Waduk Ir. Sutami ini berasal dari mata air di Gunung Arjuno dan ditambah air curah hujan. Adapun luas secara keseluruhan waduk ini yaitu sekitar 6 hektar.
 
 
 
 
Demikian sedikit ulasan mengenai bendungan Ir Sutami atau waduk karangkates.

Tuesday 24 June 2014

Mencoba sensasi Nasi Blengong di Jatibarang Kabupaten Brebes

Matahari sudah diatas kepala, alarm di dalam perut saya mulai berbunyi dan saya sangat memahami kondisi alami tubuh bahwa itu pertanda waktunya makan siang telah tiba. Disaat yang sama ada tawaran menarik dari teman saya untuk mencoba sensasi lezatnya nasi blengong goreng khas Jatibarang, Kabupaten Brebes.
Awalnya saya sangat penasaran dengan istilah blengong dan dari situ mulailah teman saya menjelaskan, Blengong Goreng adalah salah satu jenis spesies perkawinan antara itik dan entog yang diolah atau digoreng, kemudian disajikan beserta sambal, lalapan dan nasi panas. Sajian makanan dari unggas ini hanya terdapat di daerah Kabupaten Brebes dan sekitarnya.
Selain disajikan dengan sambal juga ada sayur asem yang menemani. Maknyuss....itulah kata yang bisa saya ucapkan untuk menggambarkan lezatnya blenggong goreng ini.
Sebagai tambahan referensi untuk memperkaya wawasan kuliner kita, tidak ada salahnya saya sampaikan mengenai lokasi Warung makan Mbak Diut di Ajibarang, Kabupaten Brebes. Jadi kalau rekan2 berkunjung ke Ajibarang jangan lupa mencicipi lezatnya Blengong goreng tersebut.
Demikian uraian singkat perjalanan saya berwisata kuliner sambil mengunjungi kecamatan Ajibarang, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.

Sunday 22 June 2014

Museum Ronggo Warsito Semarang Jawa Tengah

Ketika Singgah di Semarang saya menyempatkan diri untuk mengunjungi salah satu museum yang terletak di jalan Abdurrahman Saleh. Konon museum ini merupakan museum terlengkap di Semarang yang memiliki koleksi sejarah, alam, arkeologi, kebudayaan, era pembangunan dan wawasan nusantara. Dengan nama Museum Rangga Warsita yang diambil dari nama salah satu pujangga Indonesia, yang terkenal dengan hasil karyanya dalam bidang filsafat dan kebudayaan.
 

Museum ini menempati luas tanah 1,8 hektare, museum ini dibuka setiap hari pukul 08.00 sampai 14.00 wib. Berjarak kurang lebih 3 Km dari tugumuda. Dan dapat dijangkau dengan transportasi umum maupun pribadi.

 
 
 
 
 
  


Saturday 21 June 2014

Renungan tentang makna Pecinta Alam

Hari Sabtu tanggal 21 Juni 2014 saya libur dari segala bentuk aktifitas pekerjaan, sambil duduk santai saya menyempatkan diri membuka beberapa album foto kenangan ketika saya mendaki gunung dan berpetualang di alam bebas. Serasa kembali jiwa ini hanyut dalam sensasi keheningan dan keelokan alam yang sungguh luar biasa.
Sehingga hal ini menuntun saya untuk mengajak rekan-rekan nan jauh disana yang masih aktif berkutat dengan segala bentuk aktifitas yang berhubungan dengan alam untuk sekedar merenung sejenak mengenai makna Pecinta alam. 
Pada dasarnya Pecinta alam adalah dua buah kata yang mungkin selalu menjadi tanda tanya di setiap orang, karena pecinta alam itu sendiri mengandung pengertian yang sangat luas sehingga menimbulkan berbagai macam pengertian dari tiap-tiap golongan, kelompok, bahkan masing-masing individu.
Pecinta alam berawal dari kata Cinta yang berarti menyukai, mengagumi, dan menyayangi. Pecinta disini adalah orangnya atau “pelaku“, sedangkan alam sebagai objeknya atau “korban“. Sehingga pecinta alam berarti orang yang menyukai, mengagumi, dan menyayangi alam. Berbeda pandangan, berbeda pula arti pecinta alam yang membuat pengertiannya menjadi sangat luas. Namun dilihat dari kegiatannya, yang dapat dikatakan pecinta alam bisa dibedakan dalam beberapa kelompok :
1. Kelompok pertama adalah mereka yang menyalurkan hobby dengan menggeluti alam bebas. Mereka yang biasa atau gemar berada dalam posisi menghadapi tantangan untuk mencari “kepuasan“ tersendiri. Kegiatannya meliputi pendakian gunung, panjat tebing, telusur gua, jelajah hutan, dan lain-lain.
2.  Kelompok kedua adalah mereka yang berorientasi pada penyelamatan lingkungan hidup. Contoh kegiatannya penanaman mangrove, penangkaran flora dan fauna, operasi SAR, pengamatan sosial - ekonomi - budaya masyarakat dan lain-lain.
3.  Kelompok ketiga adalah mereka yang melakukan kegiatan Kelompok pertama dan kedua. Mereka yang selain menggeluti alam bebas, mereka juga berusaha melakukan penyelamatan lingkungan hidup
Ada juga yang mengartikan bahwa Pecinta artinya orang yang mencintai, dan alam artinya segala sesuatu yang ada di sekitar kita. Alam berarti segalanya, baik benda hidup maupun benda tak hidup, yang ada di dunia ini. Udara, tanah, dan air merupakan bagian dari alam yang membantu kelangsungan hidup kita. Demikian pula dengan tanaman, hewan, dan manusia, mereka termasuk bagian dari alam ini. Keberadaan mereka satu dengan yang lain saling mempengaruhi.
Dari kedua pengertian tersebut terlihatlah memang ada kerancuan makna dalam istilah “Pecinta Alam” tersebut : antara mereka yang mencintai alam (lingkungan) dengan mereka yang gemar berpetualang di alam bebas. Namun hendaklah jangan menjadi perdebatan dan perselisihan diantara kita semua yang merasa cinta terhadap alam semesta ini.
Kehidupan di alam bebas tidak akan pernah terlepas dari berbagai macam tantangan namun perlu disadari tantangan terbesar bukan berasal dari alam atau medannya, namun tantangan terbesar adalah mengendalikan emosi saat berada di alam bebas.

Salam Pecinta Alam.