Monday 22 March 2021

Rindu Makanan Khas Pulau Bawean

 


Hampir tiga tahun ini saya belum pulang ke Pulau Bawean, tentunya ada beberapa alasan yang membuat saya dan keluarga melakukan hal ini. Sesekali terlintas kerinduan berbagai kuliner dari pulau ini. Karena keunikan rasa dan kelezatannya yang jarang saya jumpai di tempat lain.

Tidak heran kalau makanan khas Bawean rasanya enak, karena bahan yang digunakan kebanyakan dari ikan segar. Masyarakat disana setiap hari mengkonsumsi ikan. Berbagai jenis ikan diolah menjadi aneka masakan yang khas. Meski banyak sekali makanan berbahan ikan, namun anda juga bisa menemukan makanan khas Bawean dengan bahan lainnya.

Kuliner makanan Pulau Bawean belum terlalu banyak dieksplore, sehingga membuat kita sulit untuk menemukan informasi makanan khas Bawean.

Nah kebetulan ada keluarga besar yang layar ke Jawa dan membawa beberapa makanan khas Bawean, melalui tulisan ini saya akan mencoba mengenalkannya.

Makanan khas pertama yaitu koncok-koncok. Namanya unik sekali, membuat orang penasaran dengan makanan tersebut. Bahan dasar yang digunakan untuk membuat makanan koncok-koncok yaitu ikan laut, penyedap makanan, air, garam, daun pisang, tepung terigu, dan gula. Cara membuat koncok-koncok yaitu meghaluskan ikan laut terlebih dahulu, lalu dicampur dengan tepung terigu, air, garam, gula dan penyedap. Semua bahan diaduk hingga rata lalu dibentuk menjadi lonjong dan dibungkus menggunakan daun pisang.

Selesai dibungkus lalu adonan dikukus hingga matang, setelah matang koncok-koncok diiris tipis dan digoreng. Makanan sudah matang lalu siap dihidangkan dengan sambal khas Bawean atau saos sambal.

Makanan khas kedua adalah posot-posot, makanan ini adalah kerupuk yang bentuknya lonjong-lonjong. Terbuat dari ikan tongkol dan ikan tenggiri. Bahan ikan dihaluskan lalu diberi campuran tepung tapioka kemudian ditambahkan telur. Adonan posot-posot lalu dibentuk lonjong dan dikeringkan. Selesai dikeringkan kemudian digoreng hingga matang.

Makanan khas ketiga yaitu apel-apel, makanan ini terbuat dari ikan binggul yang diberi bumbu lalu dikeringkan kemudian digoreng. Bisa dimakan langsung atau juga bisa dengan sambal.

Sebenarnya masih banyak lagi makanan khas Bawean, namun untuk kali ini cukup dulu ya....nanti kita sambung pada tulisan lainnya.


Saturday 20 March 2021

Pengenalan Dunia Pendidikan kepada Anak sejak dini

 


Mengenalkan wawasan wiyata mandala kepada anak sejak dini akan sangat penting mengingat sekolah merupakan suatu wadah yang diyakini oleh banyak orang tua sebagai tempat penyedia jasa pendidikan yang akan membentuk dan mendidik anak sehingga begitu mereka lulus, anak-anak akan dapat memberikan manfaat bagi diri mereka sendiri, keluarga, dan terutama negara. 

Persiapan tidak hanya dari sisi finansial, dari sisi mental juga sangat penting karena akan mempermudah mereka untuk belajar dan beradaptasi di lingkungan baru, berkenalan dengan teman baru dan menjalani serangkaian aktivitas baru yang dirancang untuk pembelajaran dan pendidikan anak. 

Selain itu secara perlahan anak akan belajar mengenai hal-hal yang perlu mereka siapkan ketika mereka tumbuh, bahwa mereka harus lebih banyak mencari ilmu yang dipergunakan untuk mempermudah kehidupan mereka nantinya.

Budaya Sinoman di Lingkungan

 


Saya terlahir dari lingkungan pedesaan yang mana masih memegang adat istiadat Jawa. Bisa dikatakan, tradisi Jawa ini sangat lengkap dalam menyertai kehidupan sehari-hari. Dari kelahiran sampai kematian, semua tidak bisa dipisahkan dari tradisi. Di tengah perkembangan teknologi saat ini, masih ada tradisi Jawa yang masih dipertahankan sampai sekarang seperti Sinoman.

Sinoman merupakan wujud dari budaya Jawa yang paling mendasar, yaitu gotong royong. Walaupun identik dengan pernikahan sinoman sendiri juga dapat dijumpai pada event-event lain dalam tradisi masyarakat Jawa. 

Salah satunya adalah ketika ada sanak keluarga yang meninggal, maka para tetangga atau orang sekitar akan langsung bebondong-bondong ke rumah duka untuk membantu segala persiapan untuk pemakaman.

Sinoman secara tidak langsung mengajarkan kepada kita semua untuk bisa ikhlas dalam membantu sesama. Dari Sinoman, saya juga banyak belajar untuk bisa lebih dekat dengan tetangga. Memberikan semangat tanpa pamrih. Ya, seharusnya tradisi inilah yang harus selalu dipupuk oleh masyarakat. 



Friday 19 March 2021

Merayakan Ulang Tahun Anak


Merayakan ulang tahun anak adalah bagian interaksi antara orang tua dan anak, karena dengan hal itu hubungan keduanya dapat terjalin, termasuk apakah anak merasa disayangi, diperhatikan dan memperoleh dukungan yang cukup.

Hari ini tanggal 19 Maret 2021 genap berusia 13 tahun putra saya, walaupun tidak tinggal satu rumah karena harus menuntut ilmu di Pondok Pesantren, saya dan keluarga berusaha tetap memberikan perhatian dengan datang untuk memberikan ucapan selamat seperti yang kami lakukan sebelumnya saat dia masih di rumah.

Tidak perlu mewah dengan acara yang istimewa, cukup sederhana yang penting bermakna. 

Pesan dari kami untuk mu nak...."Belajarlah yang rajin dan tekun di Pesantren, harapan kami agar engkau bisa menjadi pembela Papa dan Mama di hari pengadilan Alloh kelak.

Selamat berjuang , Nak ! Dengarkan guru-gurumu, muliakan mereka. 

Seperti kau muliakan Papa dan Mamamu. Beliau-beliau adalah pengganti Papa dan Mamamu dirumah.

Sekali lagi selamat berproses, Nak ! Berbahagialah, tersenyumlah, kelak kau akan paham maksud Kami....."




Tuesday 16 March 2021

Tiga Tipe Manusia di Lingkungan Sosial

 


Dalam bergaul di lingkungan sosial kerap kali kita menjumpai berbagai tipe manusia. Setidaknya yang saya ketahui ada tiga tipe. Ada orang yang bertipe sebagai pengagum, yaitu mereka yang selalu kagum dengan perubahan-perubahan yang terjadi dalam kehidupan. 

Ada juga yang bertipe pengamat, yaitu mereka yang diam dan hanya mengamati semua perubahan yang terjadi dalam kehidupan. 

Dan yang terakhir adalah tipe pelaku, tipe ini sangat jarang, hanya sedikit. Mereka sebagai pelaku dalam perubahan dan selalu mengupayakan sesuatu yang bermanfaat.

Lalu pertanyaannya, termasuk tipe yang manakah kita ? Saya yakin masing- masing dari kita yang mengetahui nya.

Sunday 14 March 2021

Balada Obrolan di Pos Kamling

 

Bapak-bapak warga RT 02 di poskamling tampak merembukkan suatu masalah. Mereka mengerutkan dahi masing-masing. Namun, ada satu orang yang tampak tidak memperhatikan. Rupanya ada yang lebih mengasyikkan daripada lumpia goreng, sepiring pisang rebus, dan gelas-gelas kopi di tengah mereka.

“Kita harus memikirkan drainase di tempat kita, karena ketika hujan deras rupanya sudah ada beberapa warga yang rumah nya kemasukan air,” ucap saya.

“Percuma dikeruk kalau tidak maksimal pak, kita harus selektif apabila memilih orang yang akan mengeruk saluran air kita", sahut Pak Joko.

“Ya, rencana hari sabtu ini kita bahas di rapat warga pak". Kata Pak Cipta, ketua RT 02 yang baru terpilih.

"Sampean hari sabtu ada acara pak ?" Tanya Mas Satya kepada saya. Lalu saya sampaikan insyaallah tidak ada acara pak.

Kami masih asyik mengobrol. Pak Kus asyik memainkan gadget nya. Pisang rebus seperti merengek meminta diperhatikan. Gelas-gelas masih penuh kopi, kecuali gelas Pak Dwi. Malam semakin tua, sementara tak satu pun dari kita berkeliling kampung untuk mengambil jimpitan. Suara kucing terdengar dari kejauhan. 

Sampai suara TV yang baru saja dihibahkan oleh Pak Cipta untuk Pos Kamling menampilkan Acara One Pride yang ternyata baru dipindah chanel nya oleh seseorang diantara kami.

Akhirnya Mas Satya dan Mas Irfan berangkat keliling kampung sambil mengambil uang jimpitan. Sementara nyamuk- nyamuk nakal terus berusaha mengganggu kami yang tertinggal di Pos RT 02.

Thursday 11 March 2021

Pentingnya Sebuah Identitas dan Merk Suatu Kota

 


Sekitar tahun 2010 yang lalu, saya pernah mendapat lokasi penugasan di Kota Tuban. Saat itu Tuban sangat terkenal dengan julukan "Tuban Kota Tuwak". Ketika mendengar kata tuwak yang terbayang adalah orang mabuk dan hal negatif lainnya. 

Kemudian pada perkembangannya Tuban berupaya menghapus image negatif yang melekat pada julukan “Kota Tuwak”. Julukan tersebut dianggap bertentangan dengan fakta sejarah proses perjalanan panjang Kabupaten Tuban yang syarat dengan nilai spiritual, estetika dan religius, salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk menghapus image tersebut adalah dengan ditetapkannya motto “Tuban Bumi Wali”.

Dari hal diatas bisa kita lihat bahwa pemerintah bisa melihat pentingnya merk suatu daerah. Sayangnya, jika kita amati dengan detil, banyak pengelola kota yang kurang tepat dalam memahami pentingnya merk ini. Banyak pengelola kota menghadirkan beragam icon di kota-kota tanpa mempertimbangkan aspek-aspek dari merk tersebut. 

Kesadaran menghadirkan icon dan symbol itu bahkan lebih banyak yang sekedar copy paste dari tempat lain. Sehingga, karena munculnya tidak dari hasil olahan pikiran, diskusi yang mendalam, serta kesadaran kritis atas persoalan yang ingin dicitrakan, maka icon-icon tersebut hanya menjadi pajangan tempat menghiasi bingkai photo seseorang. Sementara nilai tambah dari icon tersebut masih jauh, apalagi berdampak langsung pada ekonomi wilayah.

Merk adalah sekumpulan nilai-nilai yang nyawanya adalah seluruh tindakan, komitmen, visi, dan integritas. Semua itu dikumpulkan secara simple pada sebuah produk antropologis yang ditancapkan kepada siapapun yang mengetahuinya.

Tidak terkecuali untuk kota atau wilayah. Merk menjadi demikian penting karena didalamnya akan dihimpun beragama citra positif yang ditanamkan, ditumbuhkan, dirawat, dan kemudian didiasporakan kepada berbagai pihak. Sehingga citra yang ditampilkan akan mewakili kualitas dari kota atau wilayah tersebut.