Wednesday 30 October 2013

Sejarah Pulau Batam

Pulau Batam dihuni pertama kali oleh orang melayu dengan sebutan orang selat sejak tahun 231 Masehi. Pulau yang pernah menjadi medan perjuangan Laksamana Hang Nadim dalam melawan penjajah ini digunakan oleh pemerintah pada dekade 1960-an sebagai basis logistik minyak bumi di Pulau Sambu.
Pada dekade 1970-an, dengan tujuan awal menjadikan Batam sebagai Singapura-nya Indonesia, maka sesuai Keputusan Presiden nomor 41 tahun 1973, Pulau Batam ditetapkan sebagai lingkungan kerja daerah industri dengan didukung oleh Otorita Pengembangan Daerah Industri Pulau Batam atau lebih dikenal dengan Badan Otorita Batam (BOB) sebagai penggerak pembangunan Batam.
Seiring pesatnya perkembangan Pulau Batam, pada dekade 1980-an, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 34 tahun 1983, wilayah kecamatan Batam yang merupakan bagian dari kabupaten Kepulauan Riau, ditingkatkan statusnya menjadi Kotamadya Batam yang memiliki tugas dalam menjalankan administrasi pemerintahan dan kemasyarakatan serta mendudukung pembangunan yang dilakukan Otorita Batam.
Di era reformasi pada akhir dekade tahun 1990-an, dengan Undang-Undang nomor 53 tahun 1999, maka Kotamadya administratif Batam berubah statusnya menjadi daerah otonomi, yaitu Pemerintah Kota Batam untuk menjalankan fungsi pemerintahan dan pembangunan dengan mengikutsertakan Badan Otorita Batam.
 











Monday 28 October 2013

Bugis Street Singapore

Kalau di Jogja punya Malioboro Street di Singapore ada Bugis Street, yaitu merupakan kawasan pusat perbelanjaan oleh-oleh khas Singapore seperti asesoris, baju, tas, jam dan sepatu yang lokasinya berada di pinggir jalan dengan harga yang relatif masih terjangkau. Biasanya yang dijual disini adalah barang-barang made in China, jadi tidak recomended untuk belanja baju dll. kecuali aksesoris dan oleh-oleh. Tapi pernah juga sih nemuin 1-2 kios baju yang lucu dan kualitasnya bagus disini. 
Saat saya kesana ada hal yang menarik ...yaitu saya menemukan penjual es tebu. Wah...ini seperti ditempat saya ( Jombang, Jawa Timur ) pikir saya...., perlu kiranya saya mencoba sensasi “membeli es tebu di luar negeri” ...dan ternyata rasanya juga nggak jauh beda dengan es tebu yang biasa saya kupas langsung dari kulitnya ketika di kebun tebu...hehe.....satu gelas es tebu disini dijual dengan harga 1 Dolar Singapore, saat itu kursnya Rp 9200 per 1 Dolar. Karena habis berjalan menyusuri tempat-tempat yang menarik di Singapore tentunya haus sekali....dan satu gelas es tebu memuaskan dahaga saya. 
Selain itu juga ada penjual es krim potong, cara penyajiannya unik yaitu memakai wafer, rasanya pun beraneka ragam, mulai dari rasa durian, mangga, vanila, coklat dll. Harganya 1 Dolar Singapore per potong.
Ada juga beberapa kios buah disini. Lokasinya berada dibelakang Bugis Street. Harganya cukupan dan kalau sudah malam biasanya di obral, buahnya juga masih segar-segar.
Saat kunjungan terakhir September 2013, area Bugis Junction yang ber AC diperluas dan jumlah outletnya juga lebih banyak terutama untuk baju-baju (import China) tetap dengan harga yang murah-meriah, tapi jangan lupa cek kualitasnya dulu ya ......