Saturday 6 February 2016

Mampir di Petirtaan Sumber Tetek


Sabtu tanggal 06 Februari 2016, saya bersama anak saya yang pertama pergi ke sebuah petirtaan yang dibangun di masa Kerajaan Airlangga. Nama Petirtaannya adalah Sumber Tetek. Petirtaan mempunyai arti pemandian, sedang sumber tetek bisa bermakna air yang mengalir dari bagian payudara wanita. Konon karena eksotisnya Petirtaan ini pernah didatangi Bung Karno sebelum beliau menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia. Tak hanya melihat keelokan patung perempuan yang di bagian dadanya mengalirkan air. Namun, Soekarno juga melakukan meditasi di tempat tersebut. Suasana yang tenang dan sejuk, memang membuat orang betah berlama-lama di sini.
Sumber Tetek berada di Desa Wonosuryo, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Lokasi Sumber Tetek, dari Budaran Gempol sebenarnya tidak terlalu jauh, diperkirakan hanya sekitar 5 km. Jalanan untuk menuju ke tempat ini sekarang sudah lumayan bagus.
Candi Sumber Tetek ini diduga merupakan pertirtaan yang dibangun untuk kedua permaisuri Raja Airlangga dari Kerajaan Kahuripan, Dewi Laksmi dan Dewi Sri. Candi ini memiliki dua patung, yaitu patung Dewi Sri dan patung Dewi Laksmi. Asal mula nama candi ini adalah karena salah satu patungnya, yaitu patung Dewi Laksmi, dapat mengalirkan air jernih dari teteknya. Oleh masyarakat setempat, air ini melambangkan kesuburan dan memiliki khasiat tertentu seperti dapat menyembuhkan berbagai penyakit dan membuat orang awet muda.


Di Candi Sumber Tetek itu sebenarnya terdapat arca Wisnu menunggang garuda yang sekarang disimpan di Museum Purbakala Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur. Ada yang berpendapat bahwa Wisnu ini merupakan perwujudan Airlangga yang memang semasa hidupnya setia menganut Dewa Wisnu. Ada juga arca dan relief yang terletak pada susunan bata.


Demikian sedikit catatan kunjungan saya di Petirtaan Sumber Tetek atau ada yang menyebutnya Candi Belahan. Dan berikut adalah beberapa dokumentasi yang sempat saya abadikan :