Friday 26 June 2020

Pengalaman Menabrak Sapi di Sabang

Hal yang unik biasanya gampang diingat, kejadian ini sekitar 3 tahun yang lalu saat saya berkunjung ke Kota Sabang. Saking penasarannya dengan titik 0 KM Indonesia di wilayah barat, saya manfaatkan libur yang hanya 2 hari untuk pergi ke Sabang dari Medan.

Segala persiapan kami lakukan, mulai dari memesan tiket bis, hotel sampai berbagai perlengkapan lainnya. Singkat cerita perjalanan kami mulai hari Jumat malam pukul 20.00 WIB dan tiba di Banda Aceh pada hari Sabtu pukul 06.00 WIB. Mengingat waktu yang singkat, kami langsung menuju ke hotel untuk mandi dan sarapan lalu dilanjut ke pelabuhan Ulee Lheue Aceh. Tiket kapal express kami beli langsung di pelabuhan. Harganya tidak terlalu mahal. Setelah 1 jam menunggu kapal pun berangkat menuju Sabang.

Sesampai di Pelabuhan Sabang kami menyewa sepeda motor untuk kami bawa ke titik 0 KM Indonesia. Karena baru pertama kali menjejakkan kaki di pulau yang baru, maklum lah kalau agak sering berhenti untuk ngambil foto. Hampir semua titik yang unik kami ambil gambar.

Setelah puas ber foto dan merasakan kuliner di Sabang, kami langsung balik ke Banda Aceh. Kapal yang akan membawa kami kembali jadwalnya pukul 16.00 WIB. Sementara pukul 15.00 WIB kami masih di titik 0 KM. Belum lagi waktu itu hujan deras sekali. Jadi kami pacu kendaraan dengan kencang, pilihan nya jika kami tidak bisa ikut kapal tersebut, kami harus menginap 1 malam di Sabang, sementara semua perlengkapan kami taruh di Hotel Aceh. Selain itu besuk kami harus menunggu kapal lagi, bisa-bisa sampai Aceh sudah siang.

Nah dengan cuaca hujan, jalan yang licin, motor sewaan pun dipacu dengan kencang. Dan apa yang terjadi ? Serombongan sapi menyeberang, motor pun tidak bisa dihentikan. Dan kawan saya harus menabrak sapi. Bersyukur teman saya dan sapi yang ditabrak tidak apa-apa. Sehingga kami bisa lanjut ke pelabuhan dan ikut kapal kembali ke Aceh. Walaupun dengan sedikit lecet di lengan namun kami bangga sudah menginjakkan kaki di pulau paling barat Indonesia....hehe...

Keunikan Masyarakat Lamalera di Kabupaten Lembata


Sesuatu yang unik dari masyarakat Lamalera yang mendiami Kabupaten Lembata di ujung timur Pulau Flores adalah setiap tahun selama enam bulan, mereka akan berburu ikan paus hanya dengan peralatan sederhana.

Dari berburu tersebut, salah satu hasil olahan nya adalah minyak paus. Minyak paus didapatkan dari kepala paus, dalam sebuah bagian di dalam rongga kepalanya. Warga Lamalera percaya bahwa minyak ikan paus memiliki manfaat terhadap kesehatan.

Saya sangat beruntung karena pernah mencoba meminum minyak ikan paus yang diberikan langsung oleh masyarakat Lamalera.

Konon minyak paus dianggap mampu membersihkan saluran pencernaan dari parasit dan juga diyakini mampu menyembuhkan penyakit dalam.

Selain minyak, produk olahan lain dari ikan paus tentu saja adalah daging dan kulitnya. Biasanya dijual dalam bentuk keripik, rasanya agak asin saat saya mencobanya. Untuk tulang dan sirip dijadikan barang kerajinan.

Tradisi berburu ikan paus ini saya rasa hanya ada di Kabupaten Lembata saja di Indonesia. Semoga ikan paus nya nggak punah ya, agar anak cucu kita kelak masih bisa melihat mamalia laut yang eksotis ini...Aamiin...




Tuesday 23 June 2020

Setiap Manusia Memiliki Peran


Sebuah pelajaran hidup kembali saya petik. Awalnya saya merasa aneh melihat orang melakukan sesuatu namun dirasa berseberangan dengan banyak orang. Dan ternyata pada akhir cerita baru diketahui bahwa perannya memang seperti itu. Mungkin diantara sahabat-sahabat juga sering melihat kejadian serupa dalam kehidupan sehari-hari.

Jika kita mau mengambil hikmahnya, manusia diciptakan Allah dengan peran masing-masing, ibarat sebuah lagu dunia ini panggung sandiwara itu memang benar adanya.

Ada yang kebagian peran kocak, peran wajar sampai peran berpura-pura. Bahkan ada yang berperan sebagai penonton yang kerjaannya tepuk tangan agar suasana menjadi hidup.

Keindahan kehidupan tidak semata-mata dinilai sebagai apa dia berperan, namun lebih pada apakah dia sudah berbuat yang terbaik di perannya.

Semoga Allah selalu melimpahkan keberkahan kepada kita semua. Aamiin....

Friday 19 June 2020

Sebuah Pelajaran Hidup Tentang Waktu


Beberapa hari terakhir ini saya banyak mendapat pelajaran tentang konsep waktu. Waktu memeluk semua dalam bentuk masa lalu dan masa depan.

Masa lalu merupakan kejadian-kejadian yang telah tertutup akan kemungkinan-kemungkinan, sedangkan masa depan adalah kemungkinan-kemungkinan yang terbuka.

Kemungkinan tersebut mau kita bawa kemana ? Mau ke hal yang buruk ataukah hal yang baik, itu tergantung apa yang kita lakukan saat ini.

Sebagai contoh kasus, bayangkan apabila terdapat sebuah gelas yang jatuh ke tanah, lalu apa yang akan terjadi? Gelas menjadi pecah. Tapi sebelumnya, pastilah ada yang menyebabkan gelas tersebut jatuh dan menjadi pecah.

Gelas yang telah pecah tidak akan dapat kembali menjadi gelas kecuali ada yang membuat pecahan tersebut menjadi gelas baru lagi. Gelas yang telah pecah inilah yang disebut kemungkinan-kemungkinan yang tertutup (masa lalu), sekaligus terbuka menjadi hal-hal lain selain kepingan gelas (masa depan). Dan itu semua bisa kita cegah pada masa kini. Berhati-hatilah....

#SebuahPelajaranHidup