Tuesday 11 September 2018

Ziarah Ke Makam Sultan Murhum / Halu Oleo


Diantara kita mungkin banyak yang belum mengenal siapa itu Halu Oleo, termasuk saya pada awalnya. Ketika berkunjung ke Sulawesi Tenggara, banyak dijumpai nama Halu Oleo yang dipakai sebagai nama jalan, bandara, universitas bahkan nama sebuah satuan Korem.

Halu Oleo adalah nama lain dari Sultan Murhum Khalifatul Khamis, yaitu raja buton ke-VI dan sebagai Sultan pertama setelah memeluk Islam yang merubah sistem pemerintahan kerajaan menjadi kesultanan pada tahun 1541 Masehi. Murhum juga disebut dengan Nama Lakilaponto, Timbatimbanga, Latolaki. Murhum satu-satunya raja yang pernah memerintah dua Negeri di jazijrah sulawesi tenggara yaitu sebagai Raja Wuna dan terakhir sebagai Sultan Buton.
Dengan kelebihan yang dimiliki Murhum berhasil menghancurkan gangguan keamanan termasuk Bajak laut pimpinan Labolontio yang bermata satu serta sukses mendamaikan kerajaan yang bertikai yaitu Mekongga dan Konawe selama 8 hari 8 malam. Karena itu Murhum sangat disegani oleh Raja-raja yang berada di kawasan timur nusantara. Murhum memerintah sebagai Sultan selama 26 tahun dan telah menjadikan Buton Sebagai Pusat Syiar Islam.
Masih Banyak Prestasi lain yang dimiliki oleh Sultan Murhum. Untuk mengenang jasa-jasanya saat saya menginjakkan kaki di pulau Buton saya sempatkan untuk berziarah ke Makam Sultan Murhum yang berlokasi di Bukit Lelemangura atau Kompleks Benteng Keraton Baubau.