Sunday, 26 January 2014

Berkunjung ke Kota Tanjung Pinang di Pulau Bintan

Kepulauan Riau terdiri dari hampir 3000 pulau besar dan kecil, yang terbentang di seberang Singapura dan Johor Baru, Malaysia. Pulau-pulau ini melebar dari Malaka ke laut Cina Selatan. Pulau Bintan adalah pulau terbesar di Kepulauan Riau. Tanjung Pinang merupakan ibu kota Propinsi ini, terletak di pantai barat selatan Bintan. Secara strategis terletak di semenanjung selatan Malaysia di mulut Selat Malaka.

Pada kesempatan ini saya akan menceritakan pengalaman saya mengunjungi Kota Tanjung Pinang di Pulau Bintan. Saya mulai dari hotel The Hill Kota Batam tempat kami menginap.


Kendaraan yang kami gunakan dari hotel adalah taxi dengan ongkos sekitar Rp 80.000 menuju ke pelabuhan Telaga Punggur yaitu pelabuhan yang ada di Pulau Batam yang melayani penyeberangan ke Pulau Bintan.

Setelah sampai di pelabuhan kami membeli tiket kapal cepat menuju pelabuhan Sri Bintan Pura Tanjung Pinang. Ongkos kapalnya sekitar Rp 55.000 dan ditambah asuransi Rp 5.000, jadi total semuanya Rp 60.000. Yang menarik disini terdapat beberapa travel yang menyediakan tiket kapal. dan masing-masing pegawai tiket berteriak untuk menawarkan tiket kepada kami dari balik counter tempat jualan tiket. Saya sempat bertanya kepada mereka, "kenapa mesti harus berteriak-teriak ?", mereka bilang "ya ini merupakan modal kami jualan pak, kalau nggak teriak mungkin bapak tidak datang membeli tiket kepada kami". ya itu merupakan trik jualan mereka menurut saya.
 

 Berikut adalah tiket dan boarding passnya
 

Tiket sudah ditangan dan kami pun langsung ditunjukkan oleh petugas jalan menuju ke kapal sesuai dengan nama travel yang sudah kami beli.
 

Suasana Dermaga Pelabuhan Punggur di Batam.

Perjalanan pun dimulai, angin begitu kencang sehingga ombak juga cukup terasa dalam perjalanan kami. Pelabuhan Telaga Punggur ke Tanjung Pinang kami tempuh kurang lebih 1 jam perjalanan di atas kapal.

Seperti biasa saya mengabadikan beberapa foto dari atas kapal.

Perjalanan cukup menyenangkan sehingga waktu 1 jam tidak terasa. Mesin kapal mulai tidak begitu kencang dan sampailah kami di pelabuhan Sri Bintan Pura Tanjung Pinang.

Ini adalah suasana pelabuhan Sri Bintan Pura di Tanjung Pinang.

Setelah menginjakkan kaki di pelabuhan ini budaya melayu cukup kental kami rasakan. Tulisan pantun pun kami lihat di beberapa tempat. seperti yang kami lihat berbunyi :



"Sayang Pematang Sudah Tergenang 
Padi ditanam bersusun-susun, 
Selamat Datang di Tanjung Pinang 
Kota Gurindam Negeri Pantun".  

Keluar dari pelabuhan perut sudah mulai terasa lapar. Saya dan teman-teman makan siang dulu di warung makan sederhana di dekat pelabuhan sebelum melanjutkan perjalanan.

Suasana di Kota Tanjung Pinang

Malam hari saya menginap di hotel Tanjung Pinang Jaya dengan tarif yang relatif masih terjangkau yaitu Rp 180.000 per malam.

Demikian perjalan saya menuju Kota Tanjung Pinang di Pulau Bintan.



No comments:

Post a Comment