Wednesday 3 April 2019

Makam Sunan Sendang Duwur


Ketika berada di bukit Amintuno desa Sendang Duwur, saya menjumpai sebuah bangunan yang cukup artistik yaitu perpaduan budaya Hindu pada gapura yang dihiasi beragam ukiran beserta ornamen hias yang bernilai luhur.

Saya pun meminta kawan untuk memberhentikan motornya, maksud hati ingin mengetahui lebih dalam tentang bangunan tersebut.

Konon jauh sebelum jatuh ke tangan VOC, pesisir utara Pulau Jawa merupakan salah satu gerbang masuk dan berkembangnya Islam. Berbagai tinggalan begitu mudah dijumpai. Nah pertanyaan saya, apakah bangunan ini adalah salah satu dari berbagai tinggalan tersebut ?

Setelah saya melakukan penelusuran dari berbagai sumber, ternyata salah satu jejak perjumpaan Islam dengan warga pesisir, bisa ditelisik dari tinggalan Sunan Sendang Duwur di bukit Amintuno, Lamongan. Dan bangunan ini adalah tempat dimakamkannya sang sunan.

Nama asli Sunan Sendang Duwur ialah Raden Noer Rahmad, diyakini sebagai putera dari Abdul Qohar dan masih murid dari Sunan Drajad.

Peran beliau dalam melakukan penyebaran islam di pesisir utara Pulau Jawa begitu besar. Sunan Sendang Duwur dikenal juga karena memindahkan masjid dalam semalam dari Mantingan ke Bukit Amitunon, Sendang Duwur dan dikenal sebagai Masjid Sendang Duwur.





Monday 1 April 2019

Pantai Lorena


Saat berada di Paciran, Lamongan terdapat pantai yang namanya mirip dengan PO Bis.
Dan kebetulan lokasi tempat saya menginap berada di seberang pantai tersebut. Nama Pantainya adalah Pantai Lorena.

Dalam benak saya terselip kata penasaran, kenapa gerangan pantai ini bernama Lorena? Nah teman saya yang kebetulan tinggal disekitaran Pantai tersebut menjelaskan kepada saya bahwa sebenarnya nama Pantai Lorena ini diambil dari nama desa serta posisi pantai tersebut, di mana Pantai Lorena merupakan singkatan dari bahasa Jawa “LORE NAnjan” yang berarti sebelah utara dari Desa Penanjan. Itulah cikal bakal lahirnya nama Pantai Lorena. Hehe....nggak usah dipikir terlalu dalam celetuk teman saya....

Konon biasanya Pantai Lorena dimanfaatkan pengunjung untuk beristirahat, baik istirahat sekaligus makan siang di tepi pantai atau hanya sekadar duduk bersantai sambil berteduh di bawah pepohonan.

Pantai berpasir putih ini merupakan pantai yang tenang, nyaris tidak ada gelombang besar yang nampak mendekat ke tepian sehingga aman bagi siapa pun. Selain itu pengunjung juga bisa menghabiskan waktu untuk bermain air sambil berjalan di hamparan batu karang saat air sedang surut, merasakan sensasi jalan tanpa alas kaki sambil menunggu momen matahari terbenam.

Cukup dulu ya...corat-coret di blog ini, biar nggak jenuh nunggu hujan reda.