Berkunjung Ke Patung Ayam Jantan di Daya, Makassar

Alkisah berawal saat pesawat yang kami tumpangi mengalami kerusakan pada hidrolis ban, hal ini baru diketahui saat seluruh penumpang mendarat untuk transit di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar. Pengumuman diberitahukan ketika pukul 04.00 dini hari. Maskapai penerbangan memberikan opsi kepada penumpang yaitu tetap terbang dengan ganti pesawat namun tidak bisa seluruhnya berangkat karena ukurannya lebih kecil dan yang lainnya tetap berada di Makassar dan menunggu pesawat keesokan harinya dengan kompensasi diberikan fasilitas menginap di sebuah hotel transit yang berada di Maros. Kebetulan diantara seluruh penumpang kami kebagian yang berangkat keesokan harinya.

Bagi kami ini berarti dua hal, yang pertama kami bersyukur dengan adanya delay ini berarti kami terhindar dari kecelakaan, seandainya tidak diketahui adanya trouble pada hidrolis ban tersebut pasti akan ada kendala di penerbangan kami dan yang kedua dengan adanya penundaan ini kami bisa gunakan untuk jalan-jalan dulu di kota Makassar....hehe....

Nah acara jalan-jalan yang sempat kami lakukan adalah mengunjungi Patung Ayam Raksasa yang berada di daerah Daya, Kecamatan Biringkanayya, Kota Makassar. Awalnya saya beranggapan jika patung itu merupakan simbol Ayam Jantan dari Timur - Julukan pahlawan nasional dari Sulawesi Selatan, Sultan Hasanuddin. Ternyata anggapan saya salah, menurut penelusuran yang saya lakukan ternyata patung yang ditaksir setinggi 20 meter ini dianggap sebagai ikon dari sejarah kawasan Biringkanayya, konon beberapa puluh tahun yang lalu kawasan utara Makassar itu dianggap sebagai medan pertarungan para pesabung ayam dari berbagai daerah.

Banyak yang bilang kalau patung itu sebagai simbolis saja, dikarenakan Makassar terkenal dengan sebutan Ayam Jantan Dari Timur. Tapi menurut sejarahnya dulu, sekitar tahun 1950 an Daya merupakan lokasi tempat sabung ayam dan di sini banyak petarung yang kuat dulunya. Lantaran banyak pesabung yang handal dari Daya, beberapa pesabung dari daerah pun terpancing. Mereka berkumpul untuk menguji kekuatan pesabung ayam dari Daya.

Setelah tahu kalau daerah ini banyak petarung ayamnya, sesuai dengan kearifan lokal dan mengenang hal tersebut maka didirikanlah sebuah patung ayam disini. Kurang lebih seperti itu cerita singkat saya saat mengunjungi patung Ayam Raksasa di Daya, Makassar.