Sunday 25 September 2016

Rumah Terapung di Aliran Sungai Barito


Siapa yang tidak kenal dengan Sungai Barito, sungai terpanjang ke tiga di Indonesia dengan panjang sekitar 909 Km yang mengalir dari Pegunungan Schwaner di Kalimantan Tengah sampai ke muaranya di Kalimantan Selatan. Sungai ini mempunyai lebar rata-rata 650 m hingga 800 m dengan kedalaman rata-rata 8 m. Lebar sungai pada bagian muara yang berbentuk corong mencapai 1000 m, sehingga sungai Barito merupakan sungai terlebar di Indonesia. 

Kita ketahui bersama bahwa sebelum adanya jalan darat seperti sekarang ini dulu aliran sungai merupakan jalur transportasi sehingga tak heran jika banyak dijumpai pusat peradaban disekitar sungai.

Kali ini saya berkesempatan mengunjungi salah satu perkampungan terapung disekitar Sungai Barito yang berada di Pasar Pelita Hulu Kota Puruk Cahu. Menurut kawan saya yang bersuku Dayak Bakumpai rumah terapung yang berjejer ditepi sungai dinamakan “Lanting”. 


Seperti halnya rumah di darat, Lanting juga mempunyai struktur bangunan yang lengkap. Hanya bedanya dibangun di atas beberapa batang kayu besar yang berfungsi sebagai pelampung. Kayu-kayu besar yang berdiameter tak kurang dari satu meter itu disatukan dengan pondasi kayu yang juga berfungsi sebagai lantai dari rumah lanting.
Setelah batang-batang pohon yang berasal dari hutan Kalimantan tersebut disatukan, barulah pembangunan Lanting dilanjutkan seperti membangun rumah kayu pada umumnya. Dimulai dari tiang-tiangnya yang dipancangkan, kemudian atapnya dipasangkan. Setelah atap terpasang sempurna lalu dinding dan sekat-sekat dari papan kayu dipakukan ke tiang–tiang yang sudah siap sebelumnya. Tak lupa juga dibuatkan “Jamban” di bagian belakang bangunan utama, namun jangan harap menemukan kloset di sana, hanya ada lobang kecil dibagian tengah untuk kita “menabung” sehingga tabungan kita akan langsung jatuh ke air sungai...hehe....

Kalimantan sebagaian besar wilayahnya dilewati sungai-sungai besar, hal ini tentunya mempengaruhi pola kehidupan masyarakatnya. Keberadaan rumah lanting ini adalah bukti nyata bahwa telah terciptanya kearifan lokal dengan hidup secara harmoni bersama alam tanpa harus menakhlukkannya.

Yang jelas dari adanya rumah lanting ini terdapat pesan moral yang bisa kita ambil bahwa mengajarkan kepada kita untuk senantiasa bersahabat dengan alam. Jika kita baik dengan alam maka alampun akan menjamin kehidupan umat manusia. Tapi jika kita berbuat jahat dengan alam, misalnya merusak alam maka alampun akan menghancurkan umat manusia.

Demikian sedikit catatan saya saat berkunjung ke perkampungan terapung di aliran Sungai Barito.

 

No comments:

Post a Comment