Monday 3 February 2014

Memancing, melatih kesabaran dan waktu yang terbuang



Hari ini saya bertemu dengan seorang teman yang mempunyai hobby berat memancing. Saya banyak berdiskusi dengan dia berkenaan dengan hal memancing. Dia menceritakan sudah memancing kemana saja dan ikan apa saja yang sudah ia peroleh. Memang sih.....dalam hal memancing terkadang setiap orang akan mempunyai sudut pandang yang berbeda-beda. Bagi yang hobby seperti teman saya ini mungkin sudah menjadi kebutuhan. Beberapa diantara sekian banyak manfaat memancing menurut teman saya adalah melatih kesabaran, membentuk mental seorang yang gigih, tekun, berani dan tidak mudah menyerah.

Namun ada hal lain yang kadang kita lupakan yaitu waktu yang terbuang disaat kita tidak memakai strategi. Tatkala kail pancing dilontarkan dari gagang pancing, terbenam dalam riak-riak kecil tanda harapan mulai tercecah. Disitulah saat-saat kita mulai khawatir akan peluang yang akan kita dapatkan ataukah hanya sekedar harapan yang kosong dan hampa. Detik demi detik, menit demi menit dan tak terasa waktu pun semakin limit. Waktu telah bergulir dan kita pun sudah tidak mampu untuk melanjutkan aktivitas memancing ini. Disaat kita pulang dengan kehampaan, kita beranggap kurang beruntung dan tidak pernah merasa rugi karena tidak bermodal apa-apa. Padahal kita sebenarnya sudah membuang banyak waktu tanpa menghasilkan apa-apa. Mengabaikan kesempatan untuk dapat melakukan hal yang lebih baik lagi. Yang sangat disayangkan, kita pun tidak pernah menyesalinya dan tak kapok-kapok bahkan kita akan melakukannya lagi di lain kesempatan.

Seandainya saat awal kita berangkat dengan membawa umpan yang sesuai dengan jenis ikan yang ingin kita pancing. Dengan menggali berbagai informasi tentang apa, mengapa dan bagaimana cara untuk mendapatkan ikan tersebut. Berlatih dan banyak belajar dari pengalaman pemancing yang berada disebelah kita, bagaimana cara mereka dapat membuat ikan-ikan tersebut memakan umpan yang di rekatkan di kailnya. Mungkin peluang kita pulang dengan tangan kosong akan kecil sekali. Satu-dua ikan, minimal pasti akan kita dapati.

Masih saja kita mengkambing hitamkan kekurang beruntungan atau dengan kata lain ke-apes-an kita. Berfikir praktis, menganggap sebagai sebuah takdir yang memang harus kita terima. padahal, Allah sendiri berfirman “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa apa yang pada diri mereka ” QS 13:11. Jadi mulai saat ini, dari diri kita sendiri mulailah berfikir positif dari keterbatasan/kenegatifan yang kita miliki. Kenapa tidak kita pikirkan kenegatifan kita itu ‘dikalikan’ dengan kenegatifan yang lainnya agar dapat menjadi suatu hal yang positif, bukan ‘ditambahnya’ yang malah bisa membuat jadi ‘negatif kuadrat’. Ingat perkalian dasar waktu kita duduk di bangku sekolah dasar, kalau min ( - ) dikali min ( - ) hasilnya akan plus ( + ). So Tetap Semangat dan Selalu Gunakan Strategi.

No comments:

Post a Comment