Waktu
yang hanya sebentar saat saya berada di Gombong, Kebumen tidak saya sia-siakan
untuk mampir ke Benteng Van der Wijck. Keinginan saya untuk bisa berkunjung ke benteng ini
akhirnya terlaksana. Sebenarnya sudah beberapa kali saya lewat Gombong namun
belum ada kesempatan untuk mampir. Kesan pertama yang muncul ketika
menelusuri ruang demi ruang dari bangunan yang dihubungkan dengan lorong-lorong
berdinding merah
menyala,
adalah kesunyian yang mendalam. Kesan seram, tapi takjub. Sunyi, karena yang
terdengar hanyalah detak suara sepatu saat kaki kami melangkah menyusuri
setapak demi setapak lorong dari bangunan tua yang sudah berusia ratusan tahun
ini. Kesan seram muncul, karena bangunan tua peninggalan Belanda itu adalah salah satu saksi
bisu dari kekejaman kaum penjajah. Rasa Takjub, karena sebuah fakta, bahwa dua
ratus tahun yang lalu, dunia kearsitekturan dari negara Barat sudah sangat
maju. Itulah Salah satu Objek wisata bernama benteng Van der Wijck.
Benteng Van der Wijck adalah benteng pertahanan darat terbesar yang
ada di tanah Jawa bagian selatan pada waktu itu, yang Meliputi garis
pertahanan wilayah dari eks Karesidenan Kedu bagian selatan (meliputi wilayah
Kebumen, Purworejo, sampai Wonosobo) dan juga eks Karesidenan Banyumas,
Cilacap, Purbalingga, dan juga Banjarnegara.
Benteng Van der Wijck terdiri dua lantai. Lantai pertama,
mempunyai empat buah pintu gerbang. Di dalamnya terdapat enam belas ruangan
yang besar dan 27 ruangan yang lebih kecil. Selain itu, di bagian bangunan ini
juga terdapat 72 buah jendela dan 8 tangga untuk naik ke bagian lantai dua.
Sedangkan Lantai kedua memiliki 16 ruangan besar, dan 25 ruangan yang lebih
keci, Juga ada empat buah tangga yang menghubungkan lantai kedua dengan bagian
atap benteng.
Di atap benteng
inilah terdapat dua buah kereta kecil, yang ditempatkan dan juga digunakan
untuk berkeliling benteng tersebut. Yang mengherankan dari benteng
ini, lantai satu dan lantai dua mempunyai keliling yang persis sama, namun
berjalan di lantai satu akan makan waktu lebih lama lima belas menit jika
dibandingkan bila berjalan di lantai dua.
Mengenai
siapa yang membuat dan merancang benteng tersebut, sampai saat ini belum ada
literatur yang menegaskan siapa arsitek cemerlang yang memprakarsai pembangunan
benteng Van
Der Wijck ini. Nama "Van der Wijck" itu sendiri juga diambil
dari tulisan yang tertera di bagian pintu masuk, yang sejak dari awal memang
sudah ada. "Tapi, sampai saat ini belum ada literatur yang menegaskan
bahwa orang yang bernama Van der Wijck adalah pembuatnya. Van der Wijck adalah istilah dalam
bahasa Belanda yang berarti "bangunan atau benteng yang berada di tengah-tengah
Desa". Namun, salah seorang perwira militer Belanda yang dulu pernah
menjadi komandan pasukan di benteng itu, kebetulan juga bernama Van der Wijck.
Dan
jika anda penasaran dengan benteng ini, silahkan berkunjung ke Gombong,
Kebumen.
No comments:
Post a Comment