Tuesday, 13 January 2015

Asal Muasal Nama Jalan Malioboro di Yogyakarta



Jalan Malioboro......Siapa yang tidak kenal dengan nama jalan yang sangat populer di Yogyakarta ini. Jalan sepanjang 2,5 km yang membentang dari Tugu Yogyakarta sampai ke Kantor Pos Yogyakarta tak pernah sepi wisatawan setiap harinya. Jalan Malioboro berada dekat sekali dengan keraton dan disebut sebagai salah satu titik garis imajiner yang menghubungkan antara Pantai Parangtritis, Keraton Yogyakarta dan Gunung Merapi. 
Siapa yang menyangka jika dahulu jalanan ini hanyalah jalan sepi dengan banyak pohon asam di tepinya. Jalan Malioboro dahulu hanya dilewati oleh warga yang ingin ke keraton, Benteng Vredeburg ataupun ke Pasar Beringhardjo. Asal nama Malioboro pun memiliki dua versi. Pertama, nama ini diambil dari bahasa Sansekerta, yang berarti “karangan bunga”. Hal ini dikarenakan sepanjang jalan dahulu dipenuhi oleh karangan bunga setiap kali keraton menggelar acara atau hajatan. Versi kedua mengatakan bahwa nama jalan diambil dari seorang bangsawan Inggris, Marlborough, yang tinggal di Yogyakarta antara tahun 1881-1816. 
Terlepas dari mana nama Malioboro berawal, jalan paling populer di Yogyakarta ini selalu berhasil menarik perhatian wisatawan yang datang ke kota ini. Jalan Malioboro menjadi semacam pusat oleh-oleh khas Yogyakarta. Sepanjang jalan, Anda bisa menemukan beragam suvenir khas mulai dari kaos, batik, blangkon, sandal, kerajinan tangan sampai bakpia patok dan yangko yang merupakan jajanan khas Yogyakarta. Untuk kuliner, di tempat wisata ini terdapat deretan pedagang kaki lima yang menawarkam sajian sederhana namun nikmat. Selain itu anda juga akan menjumpai sekelompok pangamen yang menyanyikan lagu-lagu khas yang akan membuat Anda semakin jatuh cinta pada Yogyakarta.
Di sepanjang jalan terdapat deretan tukang becak dan delman yang setia menunggu pelanggan. 
Jika anda penasaran dengan jalan ini, silahkan berkunjung ke Yogyakarta.

2 comments: