Tuesday 10 June 2014

Menelusuri Legenda Kemamang di Sidareja


Saat pertama kali mejejakkan kaki di Sidareja ada panggilan yang hangat menyapa saya “Priwe kabare Kang ...?”, ternyata teman saya datang dari sebelah pintu masuk Stasiun Kereta, panggilan  ini adalah sapaan khas daerah Sidareja yang biasa dilakukan kalau baru pertama ketemu. Sidareja adalah sebuah Kota Kecamatan di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Indonesia. Sidareja berada di jalur lintas selatan, serta jalur kereta api lintas selatan. 
Sidareja sebuah kota kecil yang menyimpan banyak cerita legenda, salah satunya adalah adanya Kemamang. Pertama kali saya membaca cerita itu sangatlah penasaran. Yang tertanam dalam pikiran saya adalah apakah benar ada makhluk tersebut. Dari beberapa referensi cerita yang sempat saya baca "Konon sekitar tahun 1970-an di pesawahan yang letaknya tidak terlalu jauh dari stasiun kereta api Sidareja. Lebih tepatnya pesawahan ini terletak sekira 500 meter ke arah barat dari stasiun Sidareja. Di sekitar pesawahan tersebut sering muncul mahluk misterius "kemamang". Bentuk yang dapat dilihat secara kasat mata berbentuk kilatan api berwarna merah kuning kemerahan. Lebih tepatnya seperti obor yang dipakai pada acara pembukaan olimpiade. Mahluk yang muncul secara misterius ini hampir setiap malam berada di sekitar Temiang. Temiang adalah sebuah daratan atau gundukan tanah yang berada di sekitar pertengahan pesawahan. Ketika tahun 1970, wilayah Sidareja masih sangat tertinggal dengan keadaan alam yang asri, belum tersentuh pembangunan yang memadai dan belum memiliki jaringan listrik. Dengan kondisi seperti ini membuktikan bahwa kenampakan mahluk misterius yang bernama kemamang ini hampir dipastikan memiliki kebenaran. Alasannya di sekitar wilayah pesawahan tersebut belum ada penerangan listrik sehingga sangat tidak mungkin jika kenampakan mahluk misterius tersebut sebuah halusinasi pembiasan cahaya lampu".
Dari cerita yang ada tersebut, saya mencoba mengkonfirmasi ke beberapa teman, dan alhasil teman saya malah belum pernah mendengar cerita tersebut. Bagi saya benar tidaknya keberadaan mahluk tersebut tidak akan mempengaruhi iman dan percaya kita kepada Tuhan yang telah menciptakan manusia sebagai mahluk yang mulia. Sebagai mahluk mulia yang memiliki akal, pikiran yang sehat tentunya tidak mudah mempercayai segala sesuatu yang belum tentu kebenarannya.
Demikian cerita dari saya, hanya sekedar corat coret kepingin mamerna Sidareja men terkenal nang dunia maya, minimal ya wong Sidareja ngerti wilayahe dewek karo apa bae sing terjadi nang Sidareja.

Salam  dari Nyong....
  

No comments:

Post a Comment