Monday 16 June 2014

Balai Adat Melayu Indera Perkasa di Pulau Penyengat Kepulauan Riau



Saya ingin mengajak rekan-rekan semua untuk mengingat sejenak kejayaan Kerajaan Melayu tempo dulu dengan mengunjungi salah satu bangunan peninggalan sejarah di Pulau Penyengat, Propinsi Kepulauan Riau. Bangunan ini dinamakan Balai Adat Melayu Indera Perkasa. Lokasi bangunan tersebut menghadap ke pantai dan hanya jalan yang membatasinya. Sampai sekarang bangunan tersebut berdiri megah dan masih digunakan oleh warga Pulau Penyengat sebagai Balai Adat dengan kegiatan seperti pertemuan-pertemuan atau kegiatan lain yang ada kaitannya dengan adat Resam Melayu Riau.
 
Di dalam Kompleks Balai Adat Melayu terdapat Balai Utama yang berukuran cukup besar serta lima buah balai kecil yang berada di kedua sisinya. Begitu masuk ke bagian depan dari Balai Utama, kami mendapati deretan puisi-puisi Gurindam 12 dipanjang di dindingnya. Dari sini, kami bisa dengan jelas melihat indahnya pemandangan laut dengan sebuah dermaga yang panjang menjorok ke lautan.
Bagian dalam Balai Utama merupakan bagian yang tak boleh dilewatkan. Sayapun segera masuk ke dalamnya. Beberapa photo dari para sultan dipajang di dinding bagian atas. Ruang bagian dalam tersebut merupakan ruang acara pernikahan. Warga Pulau Penyengat biasanya melangsungkan pesta pernikahan di ruang tersebut. Dan bagusnya lagi, tiga buah pelaminan telah tersedia permanen di sana. Tampilannya yang ngejreng khas Melayu, tentu saja menjadikan pesta pernikahan mereka menjadi semarak. Di hari-hari biasa, ketiga pelaminan tersebut menjadi salah satu daya tarik dari Balai Adat Melayu. Hampir semua pengunjung menyempatkan diri untuk berphoto di sana. Termasuk saya...hehe....

Di sisi kanan dari Balai Utama di sana terdapat ruangan yang digunakan sebagai kamar pengantin. Ada kamar tidur pengantin berwarna kuning dengan kelambu berwarna putih serta berbagai hiasan kain yang dipasang di dinding kamar. Sebagaimana rumah panggung khas Melayu, Balai Adat ini juga memiliki bagian bawah. Nah, di bagian bawah tersebut terdapat mata air. Saya pun mencoba merasakan sensasi jernih airnya dengan  membasuh muka dengan air tersebut. Mungkin panasnya mentari yang sinarnya mengenai wajah terasa akan menyegarkan kembali oleh siraman air yang dingin.
 

 
Demikian sedikit ulasan kisah perjalanan saya mengunjungi Balai Adat Melayu Indera Perkasa di Pulau Penyengat Kepulauan Riau.



No comments:

Post a Comment