Mengunjungi penangkaran Rusa Bawean ( nama latin axis kuhlii ), rusa ini endemik atau habitat aslinya di Pulau Bawean, di dunia hanya ada di Pulau Bawean dan termasuk salah satu hewan yang dilindungi. Penangkaran seluas empat hektar ini berada di kaki Gunung gadung dan berbatasan langsung dengan hutan konservasi bawean. Tepatnya di desa Pudakit Barat, Kecamatan Sangkapura, Pulau Bawean.
Sementara itu, berdasarkan penelitian terakhir kerjasama antara universitas Gajah Mada ( UGM) dengan Badan Konservasi Sumber Daya alam ( BKSDA ) tahun 2005. Populasi rusa Bawean berjumlah lebih dari 300 ekor. Jumlah ini memang berkurang dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Berkurangnya populasi rusa Bawean ini karena ada perubahan habitat. Saat ini, populasi rusa Bawean di hutan konservasi lebih banyak tinggal di daerah Gunung Besar, Gunung Cina dan Komalasa. Pada zaman Belanda, hutan di Bawean ini adalah hutan lindung, jadi populasi rusa Bawean ini berkembang biak dengan pesat dan mencapai ribuan. tapi pada tahun 1932, hutan ini diubah menjadi hutan produksi, sebagian tanaman di hutan Bawean diganti dengan tanaman jati, jadi habitat rusa Bawean semakin sempit, dan ini berpengaruh dengan perkembangbiakannya. bahkan banyak rusa Bawean waktu itu yang terlantar di kampung, sehingga ditangkap oleh warga sekitar.
No comments:
Post a Comment