Tuesday 16 July 2019

Berkunjung ke Kota Senja Kaimana


Saat memasuki Kaimana di Bandara Utarom, kesan awal yang saya miliki adalah bandara yang cukup lenggang jika di bandingkan dengan Bandara Domine Eduard Osok, di Sorong. Terdapat tulisan besar di Bandara "Selamat Datang di Kota Senja Indah Kaimana". Dari situ saya teringat tembang kenangan yang dipopulerkan oleh penyanyi lawas Alfian yang berjudul Senja di Kaimana, sebuah lagu era tahun 1960-an yang mendeskripsikan betapa indahnya pemandangan senja di Kaimana. Walaupun saya belum melihat keindahan senja nya dengan mata kepala sendiri namun saya yakin sebuah tulisan ditulis bukan tanpa maksud.

Senja yang selama ini saya pahami sebagai semburat jingga di ufuk barat penanda pergantian siang menjadi malam ternyata tidak sesederhana itu. Bagi orang Kaimana, senja adalah penanda pergantian siang menuju malam dengan pendar warna jingga sempurna yang memenuhi bentang dan ujung langit di ufuk barat. Langit penuh dengan warna jingga dengan sisa matahari di batas cakrawala.

Tetapi sayangnya senja di Kaimana itu ada musimnya, menurut orang Kaimana. Pada musim-musim tertentu senja yang indah tidak akan muncul, senja di Kaimana muncul ketika siang hari hujan deras yang telah menyibak awan untuk menjadi warna jingga sempurna yang memenuhi langit dan batas cakrawala di ufuk barat. sehingga tidak berlebihan bila secara khusus, Alfian mengabadikan senja indah itu dengan sebuah lagu.

Saat masih kecil, ketika mendengarkan tembang lawas ini imajinasi saya secara geografis tidak tahu dimana letak Kaimana. Nama kota ini sudah terdengar akrab di telinga saya gara-gara Alfian yang telah menasionalisasikan lagu hingga terkenal di seantero Indonesia. Konon katanya lagu ini sebenarnya punya kepentingan politis.

Presiden Soekarno secara khusus mengutus Alfian untuk mengunjungi Kaimana pada tahun 1963 dan mengabadikannya dalam sebuah lagu cinta karena dengan cinta kita dapat merangkul kemanusiaan lebih baik agar orang Kaimana merasa menjadi bagian Indonesia dan bagi orang Indonesia lainnya merasa Kaimana sebagai bagian dari Indonesia. "Nasionalisasi" lewat lagu cinta memang efektif  untuk membuat "mereka" menjadi "kita".

#WelcometoKaimana



No comments:

Post a Comment