Wednesday 31 May 2017

Istirahat Sejenak di Gerbang Batara Muara Teweh



Malam ini sambil duduk santai saya mulai membuka album foto yang tersimpan dalam laptop kesayangan, ternyata saya dapati beberapa foto saat kami beristirahat sejenak di Gerbang Batara Kota Muara Teweh, Kalimantan Tengah. Kala itu kami sedang melakukan perjalanan dari Murung Raya ke Banjarmasin, dengan jarak tempuh kurang lebih 600 KM. Sungguh perjalanan yang cukup jauh dan harus kami tempuh dengan perjalanan darat. 


Kata pak sopir yang mengemudikan mobil yang kami sewa, perjalanan masih 2/3 lagi pak, jadi kita istirahat sebentar ya....kami pikir demi alasan keselamatan ya sudah kita sepakati untuk berhenti sejenak. Dipinggir jalan kami jumpai penjual bakso yang sedang mangkal. Sambil menikmati semangkok bakso, kami juga sempatkan mengambil beberapa dokumentasi.

Gerbang Batara adalah Pintu masuk menuju kota Muara Teweh yang terletak di Kilometer 9 Muara teweh, Barito Utara, Kalimantan Tengah. Di gerbang tersebut terdapat tulisan “Selamat Datang di Kota Muara Teweh”, Kota di ujung timur laut Kalimantan Tengah ini mulai membuka dirinya dengan keberagaman kehidupan dunia di belahan lain pulau ini. Walaupun agak janggal juga dengan gerbang sambutan tersebut, tapi tetap ada perasaan bangga dalam hati telah bisa menjejakkan kaki di kota ini.


Selamat datang di Kota Muara Teweh. Ya.... Kota Muara Teweh tertulis besar di gerbang kota yang melintang di jalan utama. Bagi orang-orang yang terbiasa di Jawa pasti akan heran dengan gerbang tersebut. Karena meskipun telah ditulis Kota, namun dari jalan masuk tersebut tidak nampak satu bangunanpun. Jangankan disebut kota, bisa jadi orang yang pertama kesini akan bertanya-tanya benarkah ini jalan masuk ke Kota...hehe.....
Sepanjang jalan menuju gerbang ini yang dilalui hanya hutan belantara, dan ada beberapa desa-desa kecil yang terlewati. Ketika kami melakukan perjalanan di siang hari, hal itu tidak akan terasa karena jalanan menuju Muara Teweh telah ramai dengan lalu-lalang kendaraan baik kecil maupun besar. Namun ketika kami memulai perjalanan di malam hari maka perjalanan membelah hutan begitu terasa. 

Sepanjang jalan hanya akan bertemu kegelapan dan pohon-pohon hutan. Jarang sekali berpapasan atau bahkan beriringan dengan kendaraan lain. Paling akan bertemu dengan truk-truk ekspedisi yang berjalan rombongan.

Apapun adanya nikmati saja udara segar sepanjang jalan. Dan berusahalah membuang rasa takut, mulailah menikmati perjalan ke kota bukit-bukit yang dikelilingi dengan hutan dan sungai yang lebarnya tidak tanggung-tanggung.

Ya inilah kota Muara Teweh yang mempesona.

No comments:

Post a Comment