Tuesday 20 November 2018

Catatan Perjalanan ke Morotai

Sudah puluhan kali melakukan perjalanan ke berbagai pulau di Nusantara, namun penyeberangan ke Pulau Morotai kali ini tetap membuat saya merasa cemas. Ya mungkin hal ini terjadi karena saya terlalu terbawa oleh pikiran negatif saya sendiri.

Ceritanya begini, sore hari H-1 sebelum keberangkatan telah terjadi hujan disertai angin di Tobelo. Obrolan bersama kawan sore itu membahas potensi akan adanya ombak besar saat naik kapal speed ketika melintasi lautan. Alternatif lainnya yaitu naik kapal feri, tapi info yang saya terima bahwa kapal feri yang biasa dipakai juga telah tenggelam.

Nah hal ini terbawa terus sampai saya berangkat tidur. Pagi hari pukul 04.00 WIT saya sudah bangun. Saat berangkat mandi. Mulailah rasa mual saya rasakan. Saya faham kalau badan mulai bereaksi atas sesuatu yang saya fikirkan secara berlebihan sejak sore hari kemarin.

Namun karena ini adalah tugas yang harus saya selesaikan. Perlahan mulai saya rubah fikiran negatif tersebut menjadi sesuatu yang menyenangkan. Saya berfikir bahwa perjalanan ke Morotai adalah perjalanan yang sangat menyenangkan dan saya yakin tidak akan terjadi apa-apa saat melintasi lautan.

Setelah menunggu 1 jam di pelabuhan Tobelo. Kapal speed pun berangkat menuju Morotai. Goyangan demi goyangan ombak saya rasakan saat berada di atas kapal speed kurang lebih selama 1.5 jam. Dan puji syukur akhirnya saya dapat berlabuh di pelabuhan Daruba Morotai dengan selamat. Morotai menjadi pulau ke-51 di Nusantara yang sudah saya kunjungi.




No comments:

Post a Comment