Wednesday 11 December 2019

Ngopimu Kurang Pait, Dolenmu kurang Adoh


Akhir-akhir ini sering kita jumpai tulisan "Ngopimu kurang pait, Dolanmu kurang adoh”, atau dalam bahasa Indonesia artinya "Minum kopi mu kurang pahit, Main mu kurang jauh", baik di kolom komen media sosial atau sekedar kiriman pesan pendek antar kawan.

Kalau saya boleh memaknai sebagian kata-katanya bahwa sebuah perjalanan jauh itu akan membawa dampak spiritual dan pendewasaan terhadap seseorang.

Kita bisa merunut bahwa mayoritas ahli hikmah, filosof dan ilmuwan baik dalam tradisi Islam, Asia dan Barat merupakan para "pejalan".

Mungkin teman-teman juga pernah menonton film seri Sun Go Kong yaitu tokoh utama novel perjalanan ke barat yang menemani biksu Tong  dalan perjalanannya mencari kitab suci. Di film tersebut juga dikisahkan bagaimana tokoh-tokoh tersebut berproses belajar dari sebuah perjalanan.

Meskipun jika kita cermati, dewasa ini ada perbedaan kentara kualitas dan makna "perjalanan" yang dimaksud terkait dengan kegiatan berpikirnya hati. Secara singkat, saya berani bilang modernitas adalah sebabnya.

Sebelum tiba masa modern, perjalanan dari Jawa ke luar Jawa misalnya, membutuhkan waktu berhari -hari hingga berbulan-bulan.

Waktu yang lama dalam menempuh waktu perjalanan tidak bisa tidak, dipenuhi oleh kegiatan berpikir dan perenungan. Merenungi hal-hal baru, melakukan diferensiasi, dan mengkontraskan fakta baru dengan fakta lama.

Sementara itu, masa modern meningkatkan efektivitas dan secara perlahan mengubah makna perjalanan menjadi semacam katarsis, tidak spirituil dan lebih semacam gaya hidup atau "main-main belaka".

Tidak heran jika orang yang hidupnya banyak melakukan perjalanan secara mandiri dengan jarak tempuh yang lama, memiliki kualitas pemahaman hidup dan kejiwaan yang sama sekali berbeda dengan yang tidak melaluinya.

Mungkin seperti itu lah makna tulisan “Ngopimu kurang pait, Dolanmu kurang adoh” menurut saya, hehe...

Dan kali ini saya ngopi pahit tanpa gula di Pulau Bacan dengan jarak 1.792 KM dari rumah saya di Sidoarjo, agar tau bahwa hidup ini tidak selamanya manis, saya pilih lokasinya lumayan jauh dari rumah agar saya bisa belajar dari proses perjalanannya yang jauh. Ahay.....😁




No comments:

Post a Comment