Saturday 12 October 2019

Hikmah saat berkunjung ke Masjid Al-Alam Kendari


"Jika kita ingin melihat sesuatu secara utuh maka lihatlah dari berbagai sudut pandang yang berbeda". Mungkin kalimat tersebut yang paling cocok sebagai pembuka tulisan saya di sore yang panas ini. Saya ingin melihat dunia yang tenang, tentram dan damai, sehingga tidak ada lagi saling gontok-gontokan. Apapun persoalannya.

Kebenaran itu hanya persoalan sudut pandang, kita dilarang merasa paling benar. Karena tidak akan pernah mengetahui kebenaran yang sesungguhnya. Karena kebenaran mutlak milik Yang Maha Kuasa.

Sebagai contoh tulisan saya diatas adalah adanya berbagai kontroversi terkait pembangunan Masjid Al-Alam Kendari.
Masjid yang diresmikan tanggal 17 Oktober 2010 oleh gubernur Sulawesi Tenggara ini diakui atau tidak memang syarat kontroversi.

Seperti di ketahui Teluk Kendari adalah muara berkumpulnya air dari hulu sungai yang ada dibeberapa sungai di Sultra, mulai dari Konawe, Konawe Selatan dan Konawe Utara.

Masjid Al-Alam yang di rancang megah tersebut akan menjadi icon wisata religious di Teluk Kendari. Sebuah tujuan yang sangat mulia bukan ? Namun pembangunannya yang menggunakan cara reklamasi pada teluk Kendari ini, tentu sedikit banyak akan berdampak pada lingkungan perairan.

Dampak positif kegiatan reklamasi adalah peningkatan kualitas dan nilai ekonomi kawasan pesisir, mengurangi lahan yang dianggap kurang produktif, dan penambahan wilayah.

Namun tentu ada juga dampak negatifnya seperti erosi pantai, sedimentasi, peningkatan kekeruhan, pencemaran laut, peningkatan potensi banjir dan penggenangan di wilayah pesisir.

Nah dari pembangunan Masjid saja kita dituntut untuk melihat dari sudut pandang yang berbeda agar hal-hal yang berpotensi adanya konflik karena perbedaan pandangan bisa kita minimalisir.








No comments:

Post a Comment