Thursday 18 February 2021

Renungan Bertambahnya Usia

 


Hari ini telah bertambah usiaku. Ucapan selamat ulang tahun banyak kuterima, baik di sosial media maupun di dunia nyata, datang dari keluarga, sahabat, rekan kerja dan saudara. Mereka mendoakan agar umurku berkah, diberikan kesehatan serta banyak rezeki. Hal tersebut merupakan kado terindah yang aku dapatkan.

Terbersit di hati sebuah makna usia. Hari demi hari, waktu berlari tanpa henti, bahkan tanpa kompromi meninggalkanku. Kontrak hidupku di dunia ini berkurang satu tahun. Artinya, bahwa aku hidup tinggal sebentar lagi dan semakin dekat dengan kematian. Oleh sebab itu, aku harus bisa mengartikan "ulang tahun" dengan benar dan tepat dengan memberikan pertanyaan kepada diri tentang berapa banyak yang sudah aku berikan untuk melakukan hal terbaik buat Allah SWT, keluarga, saudara, teman dan lingkunganku.

Hidup ini sebuah misteri dan penuh rahasia. Manusia memiliki keterbatasan dalam memaknai hidup. Pada umumnya, manusia tidak mengetahui banyak hal tentang sesuatu, yang mereka tahu hanyalah tentang yang nampak saja. Tidak ada seorangpun yang tahu berapa lama ia akan hidup, di mana ia akan mati, dalam keadaan apa ia akan mati, dan dengan cara apa ia akan mati. Sebagian manusia menyangka bahwa hidup ini hanya satu kali dan setelah itu mati ditelan bumi. Mereka meragukan dan tidak percaya bahwa mereka akan dibangkitkan kembali setelah mati.

Disinilah letaknya kita harus merenung. Usia yang bertambah, pastilah memiliki makna besar. Apa makna bertambahnya usia ini bagi kehidupan? Sebuah pencapaian prestasi? Sebuah gambar masa depan? Sebuah refleksi kehidupan? Semua adalah sebuah perjalanan panjang dari proses hidup. Sebuah upaya berlanjut dari hidup menuju mati, menuju alam abadi. Tujuan hidup makin dekat digapai. Tujuan yang mana? Tujuan yang hakiki, sebuah fase dengan dimensi berbeda. Kembali ke awal, kembali dari titik nol. Yaitu kematian. Kehidupan adalah perjalananan menuju kematian. Tidak ada sebenarnya ulang tahun bertambah umur, yang ada hanyalah usia yang semakin berkurang. 

Wahai diri, janganlah engkau bangga jikalau diberi waktu panjang di dunia. Karena waktu adalah pedang, jika engkau tidak menggunakannya, maka ia yang malah akan menebasmu. Dan dirimu jika tidak tersibukkan dalam kebaikan, pasti akan tersibukkan dalam hal yang sia-sia. Kelak engkau akan ditanya , dimana waktu yang engkau habiskan.

No comments:

Post a Comment