Sudah tidak terbantahkan kalau Indonesia memiliki kekayaan kuliner yang luar biasa banyaknya. Dari Sabang sampai Merauke, terdapat keanekaragaman kuliner yang mempunyai cita rasa yang khas. Kali ini saya akan sedikit mengulas kuliner dari Indonesia Timur yang bernama Papeda.
Papeda bagi sebagian masyarakat Indonesia Timur dijadikan sebagai makanan pokok. Papeda terbuat dari bahan utama berupa tepung sagu. Pengalaman pertama mencicipi papeda serasa aneh bagi saya. Dengan bentuk lengket seperti lem membuat saya harus beradaptasi untuk menelannya hehe.....beruntung sebelum memakan makanan khas ini ada mentor yang memberi arahan tentang tips dan tata caranya.
Cara mengambil adonan papeda yang sudah mengental tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Akan sangat sulit mengambil papeda dengan menggunakan sendok. Orang Maluku biasa menggunakan dua bilah bambu menyerupai sumpit untuk mengambil papeda. Papeda digulung-gulung untuk kemudian dipindahkan ke dalam mangkuk atau piring.
Penyajiannya dengan campuran kuah ikan kuning. Kuah ikan kuning ini merupakan olahan ikan yang dibakar atau digoreng kemudian dicampurkan dengan menggunakan kuah kuning. Lezatnya masakan kuah ikan kuning menentukan seberapa lezatnya papeda ketika dimakan. Karenanya, campuran ikan kuah kuning menjadi suatu hal yang penting dalam pembuatan papeda.
Menurut kawan saya yang asli orang Maluku cara membuat papeda sangatlah mudah, hanya dengan mencampurkan tepung sagu dengan air panas. Meski demikian, diperlukan ketelitian untuk menakar panasnya air, karena jika air yang dicampurkan tidak panas atau kurang panas, maka pembuatan papeda biasanya akan gagal. Ketika air panas sudah dicampurkan ke dalam tepung sagu, maka adonan tersebut kemudian diaduk-aduk hingga rata dengan menggunakan bambu yang dibuat menyerupai sumpit.
Demikian
coretan singkat mengenai papeda semoga bermanfaat.
No comments:
Post a Comment