Friday, 9 May 2014

Jembatan Sayidan Yogyakarta



Oh coba kawan kau dengar ku punya cerita
tempat biasa ku berbagi rasa
suka duka tinggi bersama
di … di balik ramainya Yogya

* mari sini berkumpul kawan
dansa dansa sambil tertawa

bila kau datang dari selatan
langsung saja menuju Gondomanan
belok kanan sebelum perempatan
teman-teman riang menunggu di sayidan

** di sayidan, di jalanan
oh angkat sekali lagi gelasmu kawan
di sayidan, di jalanan
tuangkan air kedamaian

jangan kau takut pada gelap malam
bulan dan bintang semuanya teman
tembok tua, tikus-tikus liar
iringi langkah kita menembus malam

Demikian liric lagu musisi Shaggy Dog yang berjudul "Di Sayyidan" yang cukup terkenal. Lagu ini sangat kerap dinyanyikan oleh teman-teman saya ketika kita karaoke bersama. Begitu penasaran ingin mengunjungi Jembatan Sayidan yang sangat terkenal tersebut maka saya sempatkan pergi ke Yogyakarta untuk mengambil beberapa gambar. 
Jembatan Sayidan merupakan salah satu dari beberapa jembatan yang dibangun di kawasan kota Yogyakarta. Nama Jembatan Sayidan perlahan-lahan mulai dikenal oleh para wisatawan dan media seiring dengan kemunculan lagu “Di Sayidan” oleh salah satu grup band ternama di Yogyakarta yaitu Shaggy Dog dan Kampung Sayidan yang ada disebelahnya yang mencetak banyak seniman besar.
Tidak banyak yang tahu bahwa sebelum Jembatan Sayidan terkenal berkat para seniman, Jembatan Sayidan yang membelah aliran Sungai Code memiliki kaitan erat dengan wilayah Kraton Yogyakarta. Fungsi utamanya sebagai gerbang masuk kawasan ibukota Kraton Yogyakarta. Hal itu dibuktikan dengan keberadaan gapura bentar yang berada di sebelah barat Jembatan Sayidan pada sisi kiri dan kanan jalan.
Keberadaan Jembatan Sayidan sebagai pintu masuk menuju kawasan ibukota Kraton Yogyakarta dari arah timur, sedangkan Jembatan Serangan dari arah barat. Fungsi tersebut perlahan-lahan pudar setelah Kraton Yogyakarta bergabung dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan pembangunan jembatan-jembatan baru di sepanjang aliran Sungai Code.

Saat ini Jembatan Sayidan menjadi salah satu jembatan yang menjadi perhatian khusus dimana dilakukan pembangunan untuk memperindah bangunan jembatan. Di bagian tepi jalan dibangun gapura mirip sebuah benteng yang dibagian atasnya tertulis kata “Sayidan” untuk memperkuat nama jembatan sekaligus nama kampung yang berada disekitarnya. Selain itu pagar pembatas jalan juga dibuat lain daripada yang lain dengan tiang penyangga berbentuk persegi.

Di tepi jembatan terdapat sebuah papan berwarna biru dengan tulisan “Jembatan Sayidan” yang cukup jelas dibaca dari kejauhan dan sepertinya baru ditemukan di Yogyakarta selain Jembatan Serangan. Banyaknya simbol yang memperkuat nama Jembatan Sayidan memberikan pesan bahwa jembatan ini memiliki sejarah yang cukup panjang. Meskipun beberapa pengunjung datang ke jembatan ini hanya sekedar berhenti sejenak dan berfoto-foto, setidaknya jembatan ini kembali ramai dan mendapat perhatian. Buku-buku sejarah pun sangat minim membahas sejarah keberadaan jembatan ini. Tidak ada yang tahu nasib Jembatan Sayidan kedepannya, namun yang pasti semakin hari semakin banyak kendaraan yang melewati Jembatan Sayidan ini.
 




No comments:

Post a Comment