Pada postingan kali ini saya ingin mengajak untuk mengenang kembali kejayaan
kerajaan Goa dengan mengunjungi salah satu museum yang konon dulunya adalah bangunan
istana kerajaan Goa
yang dibangun pada tahun
1936 oleh Raja Gowa ke 31 yang bernama Mangngi-mangngi Daeng Matutu, dengan gaya
bangunan berarsitektur Makassar yang khas.
Museum tersebut bernama Museum
Balla Lompoa yang terletak di Jl. Sultan Hasanuddin 48, Sungguminasa, Kecamatan
Somba Opu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
Di dalam Museum Balla Lompoa ini
konon menyimpan benda-benda
pusaka yang berharga dan merupakan sebagian dari peninggalan Kerajaaan Gowa, seperti
badik, parang, tombak, dan ada pula senjata yang menjadi simbol-simbol
kerajaan.
Rumah
panggung yang ditempati Museum Balla Lompoa ini pada mulanya adalah sebuah
istana kerajaan, struktur bangunan Museum Balla Lompoa ini dibuat dari kayu
Ulin, yang juga dikenal dengan sebutan kayu besi yang berat dan keras. Bangunan
Museum Balla Lompoa ini dipercaya merupakan rumah panggung dengan struktur
bangunan terbuat dari kayu yang terbesar di dunia.
Kalau diartikan satu per satu Balla
adalah sebuah kata dalam bahasa Makassar yang berarti rumah, sedangkan Lompoa
berarti besar. Jadi Balla Lompoa berarti Rumah Besar.
Sekian
cerita singkat saat mengunjungi Museum Balla Lompoa.
No comments:
Post a Comment