Friday, 16 December 2016

Burung Bidadari Halmahera Maskotnya Maluku Utara


Saat berada di Sofifi, ibukota Propinsi Maluku Utara tepatnya di depan kantor gubernur saya menjumpai sebuah patung Burung Bidadari berukuran besar. Konon pemerintah setempat menjadikan “Bidadari Halmahera” sebagai maskot-nya Pemerintah Propinsi Maluku Utara. Burung ini tidak ada di tempat manapun di dunia, kecuali di Halmahera, Propinsi Maluku Utara. Itulah sebabnya, Burung Bidadari ini lebih dikenal dengan sebutan Bidadari Halmahera.


Berdasarkan penelusuran dari berbagai sumber bahwa burung bidadari adalah satu-satunya jenis cendrawasih yang hidup di luar Papua. Dan itu hanya ditemukan di Halmahera. Ada beberapa titik yang ditengarai sebagai habitat asli burung Bidadari, yaitu di Sidangoli, Labi-Labi, Tayawi, dan Uni-Uni. Yang menarik dari Bidadari Halmahera adalah bulu panjang putih yang keluar dari pangkal sayapnya. Bulu ini hanya dimiliki Bidadari Halmahera jenis jantan dan hanya muncul pada saat tertentu saja.


Burung Bidadari pertama kali diketahui oleh seorang naturalis asal Inggris, Alfred Wallace pada tahun 1858 di Pulau Bacan. Wallace menamakannya Bidadari karena terpikat oleh keindahan dan keelokan tariannya. Oleh penemuan Wallace sebagai burung tercantik yang pernah ia lihat, Burung Bidadari sekarang dikenal sebagai burung endemik Halmahera karena tidak dijumpai di tempat manapun di dunia.


Sekian catatan ringan saat berkunjung ke Pulau Halmahera.
 

No comments:

Post a Comment