Beberapa
waktu yang lalu saya berkesempatan mengunjungi lapas yang digunakan khusus
untuk Napi teroris dan narkoba, lapas tersebut bernama Lapas Pasir Putih yang
berada di Pulau Nusakambangan, Cilacap Jawa tengah.
Nusakambangan
dikenal sebagai pulau penjara sejak masa kolonial Belanda. Penjahat kelas berat
dibui di pulau tersebut. Reputasi sebagai penjara superketat memang sudah
melekat sejak lama.
Klasifikasi napi teroris dan narkoba mempunyai kemiripan yaitu sama-sama
bisa mengorganisir, mengarahkan atau mengendalikan dan menggerakkan jaringannya
meski berada di penjara. Penempatan di lapas khusus diyakini mampu memutus mata
rantai jaringan teroris maupun narkoba.
Menurut Sipir yang menjaga bahwa tiap lapas memiliki kebiasaan dan atmosfer
berbeda. Sebab itu, lapas di Nusakambangan
memiliki standar operasional prosedural masa pengenalan atau orientasi,
layaknya masa orientasi siswa baru di sekolah. Tentu tak bisa disamakan
antara masa orientasi sekolah dengan istilah ospek di Nusakambangan. Itu hanya
analogi untuk istilah orientasi atau pengenalan bagi warga binaan baru.
Konon tingkat
pengawasan di Lapas Pasir Putih Nusa Kambangan ini pun tergolong super maximum security
atau tingkat pengawasan super ketat. Di Lapas kategori high risk security ini seluruh
aktivitas Napi dijaga ketat dan terpantau oleh kamera CCTV. Tiap sel hanya diisi
satu napi. Kemudian di sana juga ada upaya deradikalisasi guna memberikan
pemahaman baru kepada napi teroris.
Di sekitar
lapas ini signal HP tidak bisa berfungsi, hal ini sudah saya buktikan sendiri,
kebetulan waktu itu saya menggunakan 3 operator seluler sekaligus yaitu Simpati,
XL dan Indosat dan kesemuanya tidak berfungsi disini.
No comments:
Post a Comment