Wednesday, 15 October 2014

Patung Gubernur Suryo di Taman Apsari Surabaya



Kalau anda orang Surabaya pasti tidak asing dengan monumen yang berada tepat di belakang saya. Ya.......Monumen patung Gubernur Suryo namanya. Monumen tersebut dibangun dengan tujuan sebagai penghormatan yang ditujukan untuk Gubernur pertama Jawa Timur yang telah terbunuh selama pemberontakan PKI di Madiun tahun 1948. 
Dari beberapa sumber yang saya baca mengenai kisah Gubernur Suryo sebagai Gubernur Jawa Timur cukup unik. Hanya berbekal surat kawat, dia memimpin Jawa Timur di masa revolusi 1945. Tidak pernah ada catatan dimanakah Suryo dilantik dan oleh siapa, termasuk surat pelantikannya. Namun birokat yang satu ini begitu pemberani. Dia dianggap sebagai pemicu perang 10 November 1945. Kisahnya, pada tanggal 09 November 1945 Inggris mengultimatum agar seluruh senjata rakyat diserahkan atau Surabaya dibumihanguskan esok harinya. Suryo “memegang bola” saat itu. Pada tanggal 09 Nopember 1945 pukul 23.00 WIB ia berpidato di RRI dan justru menyatakan menolak ultimatum tersebut. Pidato inilah yang menyulut perang 10 November yang legendaris itu. 
Adapun petikan pidato Gubernur Suryo adalah sebagai berikut:
” Berulang-ulang telah kita kemukakan bahwa sikap kita ialah : Lebih baik hancur daripada dijajah kembali. Juga sekarang dalam menghadapi ultimatum pihak Inggris kita akan memegang teguh sikap ini. Kita tetap menolak ultimatum itu. “
Lokasi monumen ini berada di Kompleks Taman Apsari di Jalan Gubernur Suryo di depan Gedung Negara Grahadi Surabaya.


No comments:

Post a Comment