Saturday, 30 January 2021

Ketika Alam Ingin Bercanda Dengan Kita

 


Suatu ketika saya mendapat tugas untuk melakukan kunjungan ke Pulau Muna, karena waktu yang diberikan cukup singkat. Maka bergegaslah saya berangkat dari Hotel di Baubau menyeberang ke Raha. Saat sampai di pelabuhan Raha saya menuju lokasi yang sudah ditentukan.

Karena terburu-buru saya lupa membawa jas hujan. Alhasil saya pun berbasah kuyup kedinginan saat perjalanan.

Keesokan harinya saya berencana menyeberang ke Desa Terapung Tapitapi. Dengan berbekal pengalaman sebelumnya, segala sesuatu nya pun saya siapkan, termasuk jas hujan. Ternyata panas dan terik datang membakar hari. Sebalkah?

Dilain waktu saya pernah terburu-buru mengejar waktu, tetapi perjalanan malah tersendat, seolah membiarkan saya terlambat. Namun, ketika saya ingin melaju dengan tenang, pengendara lain malah membunyikan klakson agar saya mempercepat langkah. Sebalkah?

Mengapa keadaan seringkali tidak bersahabat? Mereka seakan meledek, mengecoh, bahkan tertawa terbahak-bahak. Inikah yang disebut dengan “ketidakmujuran”?

Sadari saja, itu adalah cara alam ingin bercanda dengan kita. Itulah cara alam mengajak kita tersenyum, menertawakan diri kita sendiri, dan bergurau secara nyata. Kejengkelan itu muncul karena kita tak mencoba bersahabat dengan keadaan. Kita hanya mementingkan diri sendiri.

Kita lupa bahwa jika toh keinginan kita tidak tercapai, tak ada salahnya kita menyambutnya dengan senyum, meski secara kecut, tak apalah.....☺️👍👍


No comments:

Post a Comment