Saya ingin mengajak rekan-rekan semua
untuk mengingat sejenak kejayaan Kerajaan Melayu tempo dulu dengan mengunjungi
salah satu bangunan peninggalan sejarah di Pulau Penyengat, Propinsi Kepulauan
Riau. Bangunan ini dinamakan Balai Adat Melayu Indera Perkasa. Lokasi bangunan
tersebut menghadap ke pantai dan hanya jalan yang membatasinya. Sampai sekarang
bangunan tersebut berdiri megah dan masih digunakan oleh warga Pulau Penyengat
sebagai Balai Adat dengan kegiatan seperti pertemuan-pertemuan atau kegiatan
lain yang ada kaitannya dengan adat Resam Melayu Riau.
Di dalam Kompleks Balai Adat Melayu
terdapat Balai Utama yang berukuran cukup besar serta lima buah balai kecil
yang berada di kedua sisinya. Begitu masuk ke bagian depan dari Balai Utama,
kami mendapati deretan puisi-puisi Gurindam 12 dipanjang di dindingnya. Dari
sini, kami bisa dengan jelas melihat indahnya pemandangan laut dengan sebuah
dermaga yang panjang menjorok ke lautan.
Bagian
dalam Balai Utama merupakan bagian yang tak boleh dilewatkan. Sayapun segera masuk
ke dalamnya. Beberapa photo dari para sultan dipajang di dinding bagian atas.
Ruang bagian dalam tersebut merupakan ruang acara pernikahan. Warga Pulau
Penyengat biasanya melangsungkan pesta pernikahan di ruang tersebut. Dan
bagusnya lagi, tiga buah pelaminan telah tersedia permanen di sana. Tampilannya
yang ngejreng khas Melayu, tentu saja menjadikan pesta pernikahan mereka
menjadi semarak. Di hari-hari biasa, ketiga pelaminan tersebut menjadi salah
satu daya tarik dari Balai Adat Melayu. Hampir semua pengunjung menyempatkan
diri untuk berphoto di sana. Termasuk saya...hehe....
Di
sisi kanan dari Balai Utama di sana terdapat ruangan yang digunakan sebagai
kamar pengantin. Ada kamar tidur pengantin berwarna kuning dengan kelambu
berwarna putih serta berbagai hiasan kain yang dipasang di dinding kamar. Sebagaimana
rumah panggung khas Melayu, Balai Adat ini juga memiliki bagian bawah. Nah, di
bagian bawah tersebut terdapat mata air. Saya pun mencoba merasakan sensasi
jernih airnya dengan membasuh muka
dengan air tersebut. Mungkin panasnya mentari yang sinarnya mengenai wajah
terasa akan menyegarkan kembali oleh siraman air yang dingin.
Demikian sedikit ulasan kisah perjalanan saya mengunjungi Balai Adat Melayu Indera Perkasa di Pulau Penyengat Kepulauan Riau.
No comments:
Post a Comment