Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, kalau sebelumnya saya hanya melihat melalui TV, kali ini saya melihatnya secara langsung. Bandara yang konon baru diresmikan tahun 2008 ini terlihat sangat cantik dengan perpaduan antara unsur lokal dan modern. Unsur lokal terlihat dari motif-motif kapal pinisi yang menjadi ciri khas masyarakat Bugis.
Sementara unsur modern terlihat dari pemilihan warna yang dominan putih, kemudian ruangan didominasi kaca sehingga sinar matahari bisa masuk dengan bebas membuatnya semakin cerah.
Untuk bagian interior bandara yang satu ini juga nggak neko-neko. Ruang tunggu penumpang terletak memanjang dengan ruangan yang cukup lega. Pada bagian atapnya terdapat motif kotak-kotak merah-putih. Saya kurang paham maksud motif yang satu ini.
Berbagai kios juga berjejer dengan rapi
tidak jauh dari ruang tunggu penumpang. Saya jadi pangling, lagi di Indonesia
atau di luar negeri... hehe.... Dari segi desain, menurut saya bandara ini yang
paling layak disebut dengan bandara internasional. Secara keseluruhan, Bandara
Sultan Hasanuddin KEREEN....
Dibeberapa
ruangan saya juga melihat foto-foto obyek wisata menarik di Sulawesi
Selatan, seperti Ke’te Kesu dan lain-lain.
Sedikit
cerita mengenai Bandara Sultan Hasanuddin, bandara ini biasa dikenal dengan
sebutan gerbang Indonesia Timur. Ya walaupun lokasinya tidak benar-benar berada
di Indonesia Timur, melainkan di Indonesia Tengah, tapi sebutan tersebut cukup
pantas mengingat Bandara Sultan Hasanuddin merupakan hub untuk penerbangan ke
Indonesia Timur.
Bandara
Sultan Hasanuddin ini terletak di Kecamatan Mandai, Kabupaten Maros, Sulawesi
Selatan. Jadi bandara ini tidak benar-benar berada di wilayah Makassar,
melainkan sudah masuk wilayah Maros. Seperti halnya kebanyakan bandara-bandara
lain di Indonesia, jarak antara bandara menuju ke kota bisa dibilang cukup
jauh.
Mungkin itu sedikit catatan saya saat
menginjakkan kaki pertama kali di Sulawesi Selatan.
No comments:
Post a Comment