Di beberapa daerah di
tanah air sering kita jumpai maskot fauna yang menjadi ciri khas daerah. Fauna
identitas suatu daerah bisa terpilih karena beberapa hal, diantaranya yaitu hanya
ada di daerah tersebut, berasal dari daerah tersebut, banyak berkeliaran di daerah
tersebut, banyak dibudidayakan atau dimanfaatkan warga masyarakat daerah tersebut,
dan lain-lain.
Seperti
halnya Monumen Bebek Alabio yang menjadi Maskot Kabupaten Hulu Sungai Utara. Konon
pemilihan bebek alabio sebagai maskot atau landmark kota karena bagi masyarakat
Hulu Sungai Utara, itik alabio adalah penyangga ekonomi rakyat.
Pusat
penetasan dan peternakan Itik Alabio berada di Desa Mamar sekitar 5 Km dari
Kota Amuntai, ibukota Kabupaten Hulu Sungai Utara. Di desa ini kita akan
menemui banyak masyarakat yang beternak itik dan menetaskan telur itik.
Sebutan untuk Itik Alabio
karena pemasaran utamanya berlokasi di Alabio, Sungai Pandan. Monumen Itik Alabio
ini terletak persis di sebelah Jembatan Paliwara yang menghubungkan dua sisi
kota Amuntai yang terpisah oleh sungai besar.
Kota Amuntai disebut juga
Kota Agrowisata Itik Alabio, terletak di pertemuan antara Sungai Negara, Sungai
Tabalong dan Sungai Balangan dan berjarak sekitar 190 km di sebelah utara Kota
Banjarmasin, ibu kota provinsi Kalimantan Selatan.
Sambil
beristirahat untuk makan malam, kami sempatkan untuk berfoto sebentar di lokasi
monumen bebek tersebut.
No comments:
Post a Comment