Pagi ini saat sarapan di warung nasi pecel
pinggir jalan Gajah Mada Sidoarjo, saya sempat membaca halaman depan salah satu
surat kabar ternama di Jawa Timur bahwa akan ada banyak pesta kembang api di beberapa
titik kota Surabaya. Tidak kalah ketinggalan hampir di semua hotel dan restoran
juga akan memeriahkan pesta pergantian tahun ini dengan berbagai acara. Yang jelas
bakalan penuh malam hari nanti dengan berbagai hiburan dan pesta pora. Kalau saya
boleh menggambarkan kurang lebih suasananya akan ada banyak dentuman suara
kembang api bersahut-sahutan dipadu dengan cahayanya yang beraneka ragam warna
dan bentuk, juga suara terompet tahun baru yang memekakkan telinga, keadaaan begitu
meriah terjadi di lapangan, jalan raya, lorong-lorong, hingga gang-gang sempit.
Begitulah suasana pesta pergantian tahun berlangsung setiap tahunnya. Masyarakat
berkumpul di tempat-tempat tertentu, menunggu momen-momen penting, detik-detik
terakhir menuju tahun baru 2016, yang biasa disebut Count down, menghitung mundur dari detik kesepuluh menuju
detik tarakhir. Saking serunya terkadang kita lupa tentang makna dari
pergantian waktu itu sendiri. Sejatinya pergantian tahun baik Hijriah, maupun
Masehi hanyalah pergantian waktu semata. Waktu, berasal dari bahasa Arab “waqt”
yang disamakan dengan “masa”.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997) Waktu atau Masa
adalah seluruh rangkaian
saat ketika proses, perbuatan, atau keadaan berada atau berlangsung. Dalam hal
ini, skala waktu merupakan interval antara dua buah keadaan/kejadian, atau bisa
merupakan lama berlangsungnya suatu kejadian.
Maka dengan itu, dapat diartikan jika arti pergantian waktu adalah pergantian
proses, perbuatan atau keadaan berada atau berlangsung, dan waktu yang telah
berganti, walaupun terjadinya baru sepersekian detik, menjadi masa lalu dan
waktu yang belum terjadi walau seper sekian detik dari sekarang adalah masa
depan. Oleh karena itu terjadinya pergantian tahun yang berlangsung sepersekian
detik bukanlah hal istimewa karena setiap sepersekian detik waktu terus
berganti. Jika pergantian tahun, seperti pergantian tahun Masehi menjadi
istimewa, itu merupakan perayaan yang berasal dari ajaran para penyembah Dewa
Janus pada zaman Romawi Kuno.
Namun demikian perlu diingat bahwa ahli
hikmah dari timur pernah berkata “Al-waqtu
atsmanu mina
adz-dzahabi” yang artinya waktu lebih berharga dari
pada emas. Dan “Al waqtu kassaifi, in lam taqtha’hu qata’aka” artinya waktu itu seperti pedang, jika engkau tidak
pandai mengelola, ia akan membunuhmu.
Selamat tinggal 2015 dan selamat datang
2016 !!!!
No comments:
Post a Comment