Siang
itu saya pacu kuda besi menuju arah barat daya dari lokasi tempat tinggal saya
di Sidoarjo, tujuan saya tak lain adalah untuk mencari lokasi yang sejuk dan
bisa mendinginkan suhu tubuh, perjalanan tidak terasa saya tempuh dalam waktu 2 jam. Dan akhirnya sampailah
saya di kawasan perbukitan nan hijau. Saya tengok petunjuk lokasi ternyata saya
sudah sampai di Desa Pangklungan Kec. Wonosalam Kab. Jombang. Sambil berhenti
dipinggir jalan saya lihat sebuah papan petunjuk yang bertuliskan Goa Sigolo-golo.
Terlintas
dalam pikiran untuk memarkir kendaraan. Dan selang sebentar ada orang tua yang menghampiri
saya. Beliau dengan ramah memperkenalkan diri. “Nama saya Mbah Pramu, saya
adalah juru kunci Goa Sigolo-golo”, kata orang tersebut. Dalam hati saya, “wah pasti menarik ini kalau diulas”. Sambil membawa beberapa
pusaka mbah Pramu mencoba menanyakan kepada saya, apakah adik ingin ke Goa Sigolo-golo?,
saya bilang sebenarnya saya nggak berniat kesana mbah, hanya pingin jalan-jalan
saja.
Dengan nada sedikit mengajak mbah Pramu masih
berusaha meyakinkan saya bahwa Goa ini sangat bagus dan ada beberapa sisi
sejarahnya dimana masyarakat sekitar percaya sekaligus mengkeramatkan tempat
ini karena mereka percaya bahwa goa ini pernah dijadikan tempat untuk
bermeditasi oleh ayahanda Damar Wulan (Raden Maudoro) dari kerajaan Majapahit. Masih
menurut mbah Pramu, dalam meditasinya Patih Maudoro selalu berdoa kepada
Syangyangwidi agar memberikan keselamatan dan kesejahteraan kepada
orang-orang dan bangsa Majapahit. Selain itu patih Maudoro juga punya tujuan
lain yaitu untuk memperoleh kekuatan rohani diri sendiri agar dapat mempunyai
kepribadian yang baik dalam dirinya. Sehingga banyak warga setempat yang
menjadikan Goa sigolo golo ini sebagai tempat untuk bermeditasi, mereka
yang bermeditasi di Goa sigolo golo percaya bahwa mereka akan mendapat
kesaktian dan berkah. Selain menjadi tempat meditasi, masyarakat sekitar juga
percaya bahwa tempat ini dulunya dijadikan sebagai tempat persembunyian di saat
terjadi peperangan di kerajaan Majapahit.
Sambil larut dalam cerita yang
disampaikan mbah Pramu saya baru sadar ternyata disekitar saya juga banyak
penjual durian. Terpikirlah juga oleh saya untuk menikmati buah yang kaya akan
kandungan nutrisi ini. Dan setelah puas ngobrol dengan Mbah Pramu sambil
menikmati durian bersama beliau, saya lanjutkan perjalanan kembali.
Mungkin ini sekedar corat-coret singkat
yang bisa saya sajikan, agar khalayak tau bahwa di pelosok Kabupaten Jombang
terdapat lokasi yang indah dan menawan serta patut diperhitungkan sebagai destinasi wisata.
No comments:
Post a Comment