Wednesday, 16 December 2015

Bertemu dengan Mbah Pramu Juru Kunci Goa Sigolo-golo


Siang itu saya pacu kuda besi menuju arah barat daya dari lokasi tempat tinggal saya di Sidoarjo, tujuan saya tak lain adalah untuk mencari lokasi yang sejuk dan bisa mendinginkan suhu tubuh, perjalanan tidak terasa saya tempuh dalam waktu 2 jam. Dan akhirnya sampailah saya di kawasan perbukitan nan hijau. Saya tengok petunjuk lokasi ternyata saya sudah sampai di Desa Pangklungan Kec. Wonosalam Kab. Jombang. Sambil berhenti dipinggir jalan saya lihat sebuah papan petunjuk yang bertuliskan Goa Sigolo-golo.
Terlintas dalam pikiran untuk memarkir kendaraan. Dan selang sebentar ada orang tua yang menghampiri saya. Beliau dengan ramah memperkenalkan diri. “Nama saya Mbah Pramu, saya adalah juru kunci Goa Sigolo-golo”, kata orang tersebut. Dalam hati saya, “wah pasti menarik ini kalau diulas”. Sambil membawa beberapa pusaka mbah Pramu mencoba menanyakan kepada saya, apakah adik ingin ke Goa Sigolo-golo?, saya bilang sebenarnya saya nggak berniat kesana mbah, hanya pingin jalan-jalan saja. 
Dengan nada sedikit mengajak mbah Pramu masih berusaha meyakinkan saya bahwa Goa ini sangat bagus dan ada beberapa sisi sejarahnya dimana masyarakat sekitar percaya sekaligus mengkeramatkan tempat ini karena mereka percaya bahwa goa ini pernah dijadikan tempat untuk bermeditasi oleh ayahanda Damar Wulan (Raden Maudoro) dari kerajaan Majapahit. Masih menurut mbah Pramu, dalam meditasinya Patih Maudoro selalu berdoa kepada Syangyangwidi agar  memberikan keselamatan dan kesejahteraan kepada orang-orang dan bangsa Majapahit. Selain itu patih Maudoro juga punya tujuan lain yaitu untuk memperoleh kekuatan rohani diri sendiri agar dapat mempunyai kepribadian yang baik dalam dirinya. Sehingga banyak warga setempat yang menjadikan Goa sigolo golo ini sebagai tempat  untuk bermeditasi, mereka yang bermeditasi di Goa sigolo golo percaya bahwa mereka akan mendapat kesaktian dan berkah. Selain menjadi tempat meditasi, masyarakat sekitar juga percaya bahwa tempat ini dulunya dijadikan sebagai tempat persembunyian di saat terjadi peperangan di kerajaan Majapahit. 
Sambil larut dalam cerita yang disampaikan mbah Pramu saya baru sadar ternyata disekitar saya juga banyak penjual durian. Terpikirlah juga oleh saya untuk menikmati buah yang kaya akan kandungan nutrisi ini. Dan setelah puas ngobrol dengan Mbah Pramu sambil menikmati durian bersama beliau, saya lanjutkan perjalanan kembali.


Mungkin ini sekedar corat-coret singkat yang bisa saya sajikan, agar khalayak tau bahwa di pelosok Kabupaten Jombang terdapat lokasi yang indah dan menawan serta  patut diperhitungkan sebagai destinasi wisata.

No comments:

Post a Comment