Mungkin
banyak diantara rekan-rekan yang pernah mendengar lagu yang dibawakan penyanyi keroncong
kawakan Waljinah yang berjudul “Tanjung Perak”. Ya...... Tanjung Perak adalah satu dari tiga tempat di Surabaya yang pernah
diabadikan dalam sebuah lagu. Dua tempat lainnya yaitu Tunjungan dan Jembatan
Merah. Lagu yang sangat terkenal sejak dekade 1960 an ini cukup sukses
“mempromosikan” nama Tanjung Perak sebagai ikon kota Surabaya.
Adapun cuplikan lagu Tanjung Perak kurang lebih seperti
ini :
Waktu terang bulan, udara
bersinar terang
Teranglah sekali di kota
Surabaya
Belum berapa lama saya duduk
dengan bimbang
Datang kawan saya mas danu itu
namanya
Ayo rame-rame kita pergi tanjung perak
Tanjung perak. tepi laut
Siapa suka boleh ikut
Bawa gitar keroncong piul
Jangan lupa bawa anggur
Tanjung perak. tepi laut
Nah.....kurang lebih begitu yang saya tau. Mengenai
Tanjung Perak sendiri sejatinya adalah sebuah pelabuhan niaga yang melayani
perdagangan di dalam negeri maupun internasional yang memiliki tiga dermaga,
Dermaga Penumpang untuk kapal penumpang, Dermaga Berlian untuk perdagangan
barang jadi dan Dermaga Intan untuk pengiriman barang-barang hasil industri.
Tanjung Perak berada di Surabaya utara, di sisi barat
Kali Mas, sebelah timur Moro Krembangan ( lokasi AAL ) dan sebelah utara Krembangan Selatan ( Jalan Indrapura ). Untuk ke sana dapat diakses melalui Jalan Indrapura yang di
ujungnya akan menjadi dua, kiri ke arah Perak, kanan ke Jalan Rajawali. Arah ke
Perak akan bertemu jalan raya kembar yang menjadi urat nadi daerah Perak dan
satu-satunya akses utama di Perak, yaitu Jalan Perak Barat dan Perak Timur.
Dulu
sekitar 8 tahun yang lalu saat saya masih bekerja di salah satu lembaga
pembiayaan di daerah Rajawali Surabaya, saya sering main kesini. Dan saat ini
saya berkesempatan mengunjunginya kembali.
No comments:
Post a Comment