Monday, 23 September 2019

Palopo dan Sejarah singkatnya


Ada yang bilang bahwa sebuah kota tanpa sejarah adalah kota mati. Justru itu, rekonstruksi artefak-artefak dari masa lalu sangat berguna untuk mengetahui asal-usul suatu kota, termasuk potensi pengalaman dan cita pikiran masa lalu yang merepresentasikan jiwa dalam mendesain kota.


Kali ini, saya akan menceritakan sedikit tentang sejarah singkat Kota Palopo. Karena sudah ada disini nggak lengkap rasanya kalau nggak ada corat-coret nya walaupun singkat.

Jadi Kata “Palopo” ini diambil dari kata bahasa Bugis-Luwu. Artinya yang pertama adalah penganan yang terbuat dari ketan, gula merah, dan santan. Yang kedua berasal dari kata “Palopo’i”, yang artinya tancapkan atau masukkan. “Palopo’i” adalah ungkapan yang diucapkan pada saat pemancangan tiang pertama pembangunan Masjid Tua. Dan arti yang ketiga adalah mengatasi.


Palopo dipilih untuk dikembangkan menjadi ibu kota Kesultanan Luwu menggantikan Amassangan di Malangke setelah Islam diterima di Luwu pada abad XVII. Perpindahan ibu kota tersebut diyakini berawal dari perang saudara yang melibatkan dua putera mahkota saat itu. Perang ini dikenal dengan Perang Utara-Selatan. Setelah terjadinya perdamaian, maka ibu kota dipindahkan ke daerah di antara wilayah utara dan selatan Kesultanan Luwu.

Kota dilengkapi dengan alun-alun di depan istana dan dibuka pula pasar sebagai pusat ekonomi masyarakat.


Pada konteks awal perkembangan Palopo, batas kota diyakini berada melingkar antara makam Jera’ Surutanga di selatan, makam Malimongan di sisi barat dan makam raja Lokkoe di utara Sungai Boting.

Perkembangan Palopo kemudian dilanjutkan dengan tumbuhnya Kampung Benturu sebagai kluster tingkat ketiga seluas 5 ha. Pemukiman Benturu kala itu dilingkungi benteng pertahanan yang terbuat dari tanah menyerupai parit. Tinggi rata-rata dinding benteng 2 meter dan lebar rata-rata 7 meter. Panjang benteng tidak kurang 5 kilometer menghadap pantai.

Benteng ini disebut Benteng Tompotikka yang bermakna “tempat matahari terbit”. Lokasi benteng ini diyakini berada di sekitar Kompleks Perumahan Beringin Jaya.

No comments:

Post a Comment