Sunday, 23 October 2016

Asal-usul Nama Stasiun Solo Balapan


Ketika berada di Solo ada satu tempat yang ingin sekali saya kunjungi dan ulas didalam catatan saya yaitu Stasiun Solo Balapan. Sebuah stasiun yang namanya cukup populer di seluruh nusantara. Tak hanya di kalangan orang Jawa saja, tapi juga suku-suku lainnya. Ketenaran nama Stasiun ini salah satunya berkat lagu yang berjudul Stasiun Balapan yang dinyanyikan seniman kondang yang bernama Didi Kempot. Bukan hanya itu saja, berkat lagu ini nama Kota Solo sebagai kota budaya juga makin terangkat pamornya.

Sebagian dari kita mungkin tidak banyak yang tahu tentang asal-usul nama Stasiun Balapan. Nah melalui corat-coret singkat ini ingin rasanya membagikan pengetahuan mengenai asal usul nama Stasiun Balapan kepada rekan-rekan semua.

Kisah tentang nama Balapan sendiri sebenarnya cukup sederhana, namun sejarah berdirinya stasiun Balapan ini tetap menarik untuk disimak. Dari sini kita juga bakal tahu tentang sejarah perkeretaapian di Solo.


Konon lahan yang sekarang menjadi Stasiun Balapan dulunya merupakan Alun-Alun Utara milik Keraton Mangkunegaran. Di dalam alun-alun itu terdapat lapangan pacuan kuda Balapan, yang berdiri sekitar tahun 1890, pada masa Mangkunegoro VII.
Antara tahun 1890-1910, Solo sedang digalakkan terjadinya perubahan. Perubahan dari pola pedesaan menjadi pola perkotaan. Ide perubahan itu datang dari Pemerintah Kolonial Belanda. Ide perubahan ini pun direstui oleh dua kerajaan, Kasunanan dan Mangkunegaran.

Secara tidak langsung, ide-ide perubahan menuju pola perkotaan ini juga menyentuh soal sarana dan prasarana umum. Salah satunya menyangkut soal alat transportasi kereta api. Pemerintah Kolonial Belanda sudah menggagas jalur rel kereta api dari Semarang sebagai Ibu Kota Propinsi menuju Solo, maka Solo harus punya stasiun kereta api. Lokasi lapangan pacuan kuda Balapan dianggap paling pas untuk menjadi sebuah stasiun, karena jalur rel bisa langsung mengarah ke Semarang. Akhirnya, pacuan kuda itu diubah menjadi sebuah stasiun, dan nama Balapan tetap dipertahankan sampai sekarang.

Kurang lebih seperti itu asal-usul nama Stasiun Solo Balapan, semoga menambah wawasan kita semua.

No comments:

Post a Comment