Tuesday, 25 November 2014

Menikmati Keindahan Goa Akbar Tuban



Saat berkunjung ke Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Saya menyempatkan diri berkunjung ke salah satu obyek wisata yang cukup populer dan menjadi andalan. Goa Akbar itulah namanya. Adapun lokasinya tepat berada di bawah Pasar Baru Tuban.  Menurut beberapa referensi yang sempat saya baca bahwa konon nama Akbar berasal dari nama sebuah pohon yang tumbuh didepan gua, yakni pohon Abar. Namun sumber lain menyebutkan nama Akbar tersebut diberikan oleh pemerintah Kabupaten Tuban yang merupakan akronim dari Aman, Kreatif, Bersih, Asri dan Rapi yang tak lain dan tak bukan adalah merupakan slogan dari Kabupaten Tuban.
Goa Akbar itu sendiri memiliki nilai religius. Diceritakan bahwa Sunan Bonang melihat goa ini saat diajak oleh Sunan Kalijogo yang saat itu masih bernama Raden Mas Sahid. 
Beberapa tempat di Goa Akbar dipercaya sebagai tempat Sunan Kalijogo dan Sunan Bonang pernah bertapa. Seperti ceruk yang diberi nama Pasepen Koro Sinandhi, yaitu tempat pintu yang dirahasiakan. Ceruk ini sangat kecil pintunya. Untuk masuk ke dalamnya, orang dewasa harus merangkak atau sekurangnya membungkuk. Oleh masyarakat sekitar dipercaya prosesi membungkuk ini memiliki makna filosofis yang tinggi, yakni pengunjung diingatkan bahwa di depan mata Allah semua harus merendahkan diri.
Pada sisi lain dari dalam goa terdapat sebuah ruangan yang bisa digunakan oleh pengunjung untuk melakukan ibadah sholat. Bagian ini memiliki lantai dasar goa yang telah dilapis keramik warna putih dan hitam sebagai penanda barisan sholat. Beberapa pengunjung tampak meluangkan waktu untuk sholat sejenak di tempat ini. Sebuah ruangan yang cukup luas terdapat pula didalam gua ini diberi nama Paseban Wali yang dipercaya dulunya digunakan oleh para walisongo untuk berkumpul dan menyampaikan ajaran agama Islam. Suatu hal yang harus ditelaah lebih lanjut, mengingat Wali Songo hidup tidak persis pada zaman yang sama. Namun demikian, Paseban Para Wali itu memang mirip ruang pertemuan. Adanya lubang-lubang di langit-langit goa hingga cahaya matahari masuk dalam bentuk jalur cahaya yang jelas. Stalaktit dan stalagmit juga seakan menjadi hiasan ruangan. Itu ditambah dengan adanya batu-batu besar yang terletak di bagian depan ruang, seakan menjadi podium bagi pembicara.
Goa Akbar semakin menarik untuk dikunjungi setelah direnovasi sekitar tahun 1996. Jalur jalan didalam goa terbuat dari paving block dengan pembatas pagar besi pada bagian sisinya tampak memberi kesan bersih dan rapi. Pagar pembatas tersebut sengaja dipasang agar pengunjung tidak sampai mengeksplorasi tanpa arah saat berada didalam goa. Cukup ikuti jalur yang telah dibuat tersebut otomatis seluruh bagian goa bisa dinikmati. Di berbagai tempat dipasang lampu-lampu warna-warni yang walau kurang bisa menunjukkan tekstur goa, namun cukup membuat suasana nyaman.




Mungkin itu sedikit cerita yang bisa saya bagikan sebagai oleh-oleh dari Kabupaten Tuban.
 




No comments:

Post a Comment