Beberapa waktu yang lalu saya sempat berkunjung ke
Kecamatan Prambon, Kabupaten Sidoarjo, tepatnya di Desa Watutulis. Hal yang mungkin banyak dikenal oleh
masyarakat Jawa Timur mengenai Desa Watutulis adalah Pabrik Gula.Ya tidak salah.....di
desa ini memang terdapat sebuah Pabrik Gula peninggalan Belanda yang sampai
saat ini masih beroperasi.
Kali
ini saya tidak akan membahas Pabrik Gula tersebut, namun saya akan membahas
sebuah candi peninggalan dari Kerajaan Kahuripan yang ada di desa ini. Konon candi
watutulis banyak menyimpan sejarah peradaban babad tanah Jawa. Tapi sayangnya
saat ini kondisi candi sudah sangat memprihatinkan, akibat ulah dari pihak yang
tidak bertanggung jawab. Keberadaan sisa-sisa candi dibongkar dan ditumpuk
saja. Hingga menghilangkan peninggalan sejarah yang sangat penting.
Saat
berada di lokasi saya berjumpa dengan juru kunci candi yang bernama Pak Buadi. Beliau
dengan ramah menyambut kedatangan setiap pengunjung yang datang ke komplek
candi. Seperti biasa saya berusaha menggali informasi dari Pak Buadi mengenai
candi watutulis tersebut. Namun sayangnya tidak banyak keterangan yang saya
dapat dari beliau karena memang situs ini sepertinya masih memerlukan
penelitian lebih dalam.
Kini
tempat asal berdirinya candi tersebut dibangun 2 buah makam, yang dipercaya
oleh beberapa pihak sebagai makam Syeikh Subachir dari Persia. Namun menurut
Pak Buadi hal ini hanya rekayasa saja dari pihak yang tidak bertanggung jawab,
bahwa sebenarnya makam tersebut kosong dan Syeikh Subachir tidak ada
hubungannya dengan tempat ini. Lebih tepatnya, selain candi tempat ini juga
petilasan dari Mbah Joyo yaitu sesepuh Desa Watu Tulis.
Berikut
sedikit dokumentasi di area Candi yang sempat saya abadikan :
Ya
mungkin itu sedikit oleh-oleh yang bisa saya bagikan saat berkunjung ke Candi
Watutulis.
No comments:
Post a Comment