Kedua pulau tersebut memiliki lokasi yang saling berdekatan, bedanya kalau Pulau Gili Timur berpenghuni sedangkan Pulau Noko tidak berpenghuni dengan sepanjang daratan adalah pasir putih yang menawan dengan ditumbuhi semak belukar. Konon taman laut dengan bunga karang serta ikan hias yang mengelilingi pulau ini disebut-sebut seindah Bunaken yang sudah terkenal.
Nah sudah mulai penasaran dengan ceritanya....yuk kita mulai petualangannya. Untuk menyeberang ke pulau Gili Timur dan Noko bisa ditempuh melalui jembatan penyeberangan Pamona Desa Sidogedung Batu. Lokasinya sekitar 8 KM dari alun-alun Sangkapura. Disana terdapat banyak sekali perahu yang siap mengantar kita. Ongkos satu kali penyeberangan sekitar 300.000 sudah termasuk berangkat ke Pulau Gili Noko dan balik lagi ke Pulau Bawean.
Setelah semua penumpang naik ke atas kapal biasanya kita akan ditanya oleh nahkoda nya mau diantar ke Gili Timur apa ke Noko dulu. Pada saat itu kami memutuskan ke Pulau Gili dulu agar nanti ketika ke Pulau Noko bisa sekalian melihat Sunset disana.
Penampakan Jembatan Penyeberangan yang ada di Pulau Bawean ke Pulau Gili Noko |
Goyangan khas ombak lautan mulai terasa ketika kita sudah diatas kapal dan bagi yang tidak terbiasa biasanya akan panik hehe......kalau menurut saya ya dinikmati saja dan jangan lupa ambil beberapa dokumentasi biar nggak kehilangan moment.
Kami satu rombongan berjumlah 15 orang termasuk Pak Lurah Desa Patar Selamat yang ikut bergabung di rombongan. Berbagai keseruan kami rasakan saat diatas kapal, mulai dari gantian mengambil foto sampai bercerita tentang indahnya lautan jernih yang kami lewati. Cheerrss dulu Pak Lurah......hehe.....Terumbu karang yang tampak saat perjalanan |
Dermaga di Pulau Gili Timur |
Foto bersama rombongan kami |
Perkampungan di pulau Gili timur |
Sekolah Madarasah Diniyah di pulau Gili timur |
Silaturrahmi ke rumah penduduk yang ada di Pulau Gili Timur |
Waktu sudah menunjukkan pukul 15.15 WIB, setelah sholat ashar kami lanjutkan perjalanan ke Pulau Noko.
Perjalanan dari Pulau Gili Timur ke Pulau Noko kami tempuh dalam waktu 10 menit, dan sang nahkoda kapal bilang kalau di Pulau Noko kapalnya tidak bisa terlalu merapat ke Pulau dengan alasan nanti tidak bisa bergerak kalau airnya surut, jadi terpaksa kami turun dari kapal.
Di Pulau Noko tidak ada sumber mata air dan tempat berteduh, jadi saya sarankan bawa bekal saat kesana, jadi nanti bisa dinikmati sambil melihat keindahan pantainya. Bagi yang suka mancing juga bisa mencoba keberuntungan disini.
Lokasi spot untuk berfoto cukup banyak disini, jadi kita bisa ambil beberapa dokumentasi untuk kita bawa pulang....hehe....
Dan bagi yang hobi berenang, berjemur dan snorkling, pulau ini tentunya sangat cocok untuk memuaskan hobi kita.
Tidak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 17.00 WIB saat nya balik ke Pulau Bawean.
So selamat tinggal Pulau Noko sampai ketemu diliburan berikutnya.....
Foto dengan Pak Lurah Patar Selamat |
No comments:
Post a Comment