Sehari sebelum berangkat mudik, beberapa teman saya
sempat bertanya, tahun ini lebaran dimana mas? Saya jawab tahun kemarin mudik
ke rumah orang tua saya di Jombang dan lebaran tahun ini giliran ke rumah
mertua di Bawean. Hmm...mendengar nama yang satu ini, teman saya langsung
menangkap bahwa Bawean adalah nama sebuah daerah di sebelah selatan Kabupaten
Semarang. Saya langsung jawab, daerah tersebut bernama Bawen, bukan Bawean.
Ternyata dia masih penasaran, sambil diam langsung mengambil gadget dan mencarinya
di google, mungkin dalam benaknya terdapat sebuah tanda tanya, "dimana sih
Bawean itu lokasinya?" kemudian teman yang satunya menduga-duga bahwa
Bawean itu berada di daerah Kepulauan Kangean, sebelah timur Pulau Madura. Ada
juga yang menduga-duga bahwa Bawean itu ada di daerah pelosok Kalimantan.
Padahal, Pulau Bawean terletak di tengah-tengah laut Jawa. Lebih tepatnya
sekitar 120 km di utara Gresik, Jawa Timur. Lebih tepatnya lagi, separuh
perjalanan dengan kapal laut trayek Surabaya-Banjarmasin. Jadi, jika kita
berkesempatan menaiki kapal laut dari Surabaya ke Banjarmasin, kita akan
sekilas melihat Pulau Bawean yang menjulang eksotis dengan lautan yang biru.
|
Peta Pulau Bawean di tengah Laut Jawa |
|
Dermaga Pulau Bawean |
Jangan dipikir terletak di tengah Laut Jawa lalu di
Pulau Bawean ini tidak ada listrik, Pulau Bawean telah memiliki sumber listrik
yang mencukupi untuk menghidupkan listrik se-pulau Bawean tentunya dengan
sebaran listrik yang relatif merata. Jalannya? Jangan bayangkan pula bahwa
jalan di Bawean masih tanah dan berbatu-batu makadam. Hampir 80% jalan di
bawean yang menghubungkan antar kecamatan merupakan jalanan beton dan paving.
|
Jalan Paving di Pulau Bawean |
Saat
ini, kapal yang melintasi Gresik-Bawean sebanyak 3 unit yaitu Express Bahari
8E, Natuna Express dan Gili Iyang. Kebetulan Sabtu tanggal 02 Juli 2016 saya
berangkat dengan naik Kapal Express Bahari 8E dengan tarif per orang Rp.
150.000. Buat anak-anak saya naik kapal
selalu menjadi hal yang menarik bagi mereka. Tidak lupa ambil kamera untuk mengambil
beberapa dokumentasi.
|
Penampakan Kapal Express Bahari 8E |
|
Foto di dalam kapal Express Bahari 8E |
|
Foto yang diambil dari dalam kapal |
Untuk
menambah gamblang tentang Bawean saya mencoba menambahkan keterangan yang saya
dapat dari Ensiklopedia Indonesian bahwa Pulau Bawean secara administratif
sejak tahun 1974 termasuk dalam wilayah Kabupaten Gresik, Provinsi Jawa Timur
di mana tahun sebelumnya sejak pemerintahan kolonial pulau Bawean masuk dalam
wilayah Kabupaten Surabaya. Sementara Belanda (VOC) masuk pertama kali ke Pulau
ini pada tahun 1743. Bawean memiliki dua kecamatan yaitu Sangkapura dan Tambak.
Penduduknya merupakan akulturasi dari beberapa etnis yang berasal dari pulau
Jawa, Madura, Kalimantan, Sulawesi dan Sumatera termasuk budaya dan bahasanya.
Penduduk Bawean kebanyakan memiliki mata pencaharian sebagai nelayan atau
petani selain juga menjadi pekerja di Malaysia dan Singapura, sebagian besar di
antara mereka telah mempunyai status penduduk tetap di negara tersebut, selain
di kedua negara itu penduduk bawean juga menetap di Australia dan Vietnam.
Mayoritas penduduk Bawean adalah Suku Bawean, dan suku-suku lainnya. Bahasa
pertuturan mereka adalah bahasa Bawean. Bukannya bahasa Madura seperti yg
dimaklumkan sebelum ini. Di Malaysia dan Singapura, penyebutan suku ini berubah
menjadi Boyan. Mereka menyebut diri mereka orang Boyan, maksudnya orang Bawean.
Tata kotanya hampir mirip dengan sebagian besar
kota di Jawa, ada alun-alun di tengah kota dekat pelabuhan, dikelilingi masjid,
pusat pemerintahan, sekolah, pasar, dan pusat bisnis. Tidak ada bangunan yang
tinggi menjulang dan mencakar langit di Bawean. Rata-rata rumah paling tinggi
hanya tingkat 3. Itupun sangat jarang. Rata-rata hanya rumah biasa berlantai 1.
Mayoritas penduduk Bawean bekerja sebagai TKI. Sisanya ada yang menjadi
nelayan, pedagang, guru, dan petani. Karena mayoritas pekerjaannya adalah TKI,
maka tidak heran ketika Idul Fitri, pulau ini menjadi ramai karena penduduk
asli banyak yang pulang kampung.
|
Foto Alun-alun Sangkapura Bawean di pagi hari |
Mungkin itu sedikit cerita yang bisa saya sampaikan
tentang Bawean, nanti kita sambung lagi.
No comments:
Post a Comment