Saturday, 6 August 2016
Kuliner Sate Buntel Solo
Persis sebuah ritual, ketika kami mengadakan meeting bareng selalu yang dibahas adalah kuliner khas daerah yang kami kunjungi. Ya itu merupakan salah satu hal yang memotifasi kami agar tetap semangat. Saat ini kami berada di Kota Solo. Dan acara yang kami tunggu telah datang yaitu jam makan siang, mulailah kawan saya memberi kode dan berangkatlah kami berempat ke sebuah warung sate kambing. Menurut teman saya sate kambing disini bukanlah sate kambing biasa melainkan sate buntel.....Start dari sini rasa penasaran mulai menjangkiti....hehe....tidak begitu lama sampailah kami ke tempat yang kami tuju. Cukup mudah menemukannya, terletak di Jalan Tambak Segaran 39 ( Jl. Sutan Syahrir 149 ) Solo. Di ujung depan warung terlihat juru masak sedang sibuk di dapur kekuasaannya. Dialah sang pengipas sate.
Saat kami datang sudah banyak pengunjung yang duduk dan menikmati makan siang, beruntunglah masih ada tempat kosong yang cukup untuk berempat. Selang sebentar aroma daging dan rempah terbakar memenuhi ruangan membuat kami semakin penasaran dengan rasanya.
Dan akhirnya saat yang dinantikan tiba, pesanan datang. Berbeda dengan sate pada umumnya yang dimakan dengan cara ditarik dari tusuknya, di sini kita tak perlu melakukannya. Sate Buntel tersaji tanpa bilah bambu penusuk, dua buntelan daging siap dilahap hanya dengan mengiris ringan menggunakan sendok. Tersaji sederhana dengan acar mentimun dan irisan bawang merah dilengkapi sambal, sate buntel sudah cukup memompa liur. Satu lagi jurus Sate Buntel menaklukan lidah, yaitu siraman kecap encer bermanis sedang. Inilah kecap rahasia racikan khas warung sate ini.
Dan kalau boleh saya review sedikit tentang kuliner ini bahwa bisa dikatakan sate buntel adalah sebuah inovasi baru di dunia per sate an. Tidak seperti sate pada umumnya di mana sate adalah potongan daging yang ditusuk, tapi disini yang kita jumpai adalah daging yang dicacah lalu dibuntel dengan lemak kambing. Konon kata buntel yang artinya bungkus itulah yang sampai sekarang resmi menjadi nama sate ini.
Bisa dibilang ide membuat sate buntel ini sangatlah cerdas dan menarik yaitu memanfaatkan bagian daging keras yang merupakan mayoritas dari kambing. Agar bisa tetap dinikmati, daging tersebut dicacah lembut dan dihilangkan semua ototnya. Hasilnya, penggila kambing bisa merasakan lembutnya daging dan terbebas dari aroma prengus yang biasa menguntit. Puas memenuhi perut dengan kelembutan sate buntel. Dan saatnya kembali menjalankan aktifitas lagi.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment