Semalam di Yogyakarta....topik ini saya rasa yang paling pas untuk menghiasi tulisan catatan perjalanan saya kali ini. Yogyakarta
memang kota yang sangat istimewa bagi saya. Begitu lengkapnya kekayaan kota
ini, mulai dari BUDAYA, KULINER, dan KERAMAHTAMAHANnya seakan enggan untuk
pergi dari wilayah yang sudah 254 tahun ini. Walaupun waktu yang sangat singkat berada di kota ini saya manfaatkan dengan mengunjungi beberapa tempat yang menjadi icon kota Yogya. Beruntung saya bisa diantarkan oleh teman-teman saya untuk mengunjungi tempat-tempat seperti :
1. Tugu Yogyakarta
Tugu Yogyakarta
adalah sebuah tugu atau monumen yang sering dipakai sebagai simbol atau lambang dari
kota Yogyakarta.
Tugu ini dibangun oleh Hamengkubuwana I, pendiri kraton
Yogyakarta. Tugu yang terletak di perempatan Jl Jenderal Sudirman
dan Jl. Pangeran Mangkubumi ini, mempunyai nilai simbolis dan merupakan garis
yang bersifat magis menghubungkan laut selatan, kraton Jogja dan gunung Merapi.
Pada saat melakukan meditasi, konon Sultan Yogyakarta pada waktu itu
menggunakan tugu ini sebagai patokan arah menghadap puncak gunung Merapi.
Tugu
ini sekarang merupakan salah satu objek pariwisata Yogya, dan sering dikenal
dengan istilah “tugu pal putih” (pal juga berarti tugu), karena warna cat yang
digunakan sejak dulu adalah warna putih. Tugu pal ini berbentuk bulat panjang
dengan bola kecil dan ujung yang runcing di bagian atasnya. Dari kraton Yogyakarta
kalau kita melihat ke arah utara, maka kita akan menemukan bahwa Jalan
Malioboro, Jl Mangkubumi, tugu ini, dan Jalan Monumen Yogya Kembali akan membentuk satu garis
lurus persis dengan arah ke puncak gunung Merapi.
2. Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta
Mesjid Gedhe Kauman adalah masjid raya Kesultanan Yogyakarta, atau Masjid Besar Yogyakarta, yang terletak di sebelah barat kompleks Alun-alun Utara Kraton Yogyakarta. Masjid Gedhe Kauman dibangun oleh Sri Sultan Hamengku Buwono I bersama Kyai Faqih Ibrahim Diponingrat (penghulu kraton pertama) dan Kyai Wiryokusumo sebagai arsiteknya. Masjid ini dibangun pada hari Ahad Wage, 29 Mei 1773 M atau 6 Robi’ul Akhir 1187 H.
3. Keraton Ngayogyakarta
Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat atau Keraton Yogyakarta merupakan istana resmi Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat yang kini berlokasi di Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia. Walaupun kesultanan tersebut secara resmi telah menjadi bagian Republik Indonesia pada tahun 1950, kompleks bangunan keraton ini masih berfungsi sebagai tempat tinggal sultan dan rumah tangga istananya yang masih menjalankan tradisi kesultanan hingga saat ini. Keraton ini kini juga merupakan salah satu objek wisata di Kota Yogyakarta. Sebagian kompleks keraton merupakan museum yang menyimpan berbagai koleksi milik kesultanan, termasuk berbagai pemberian dari raja-raja Eropa, replika pusaka keraton, dan gamelan. Dari segi bangunannya, keraton ini merupakan salah satu contoh arsitektur istana Jawa yang terbaik, memiliki balairung-balairung mewah dan lapangan serta paviliun yang luas.
4. Akringan Kopi Joss Lek Man
Angkringan Lek Man dikelola oleh putra Mbah Pairo, penjual
angkringan pertama di Yogyakarta. Memiliki minuman khas Kopi Joss,
angkringan ini pernah menjadi tempat melewatkan malam sejumlah tokoh
terpandang di Indonesia. Karena saya juga ingin mengikuti jejak mereka maka saya sempatkan datang ke angkringan ini.....hehe.......Sebuah tempat nongkrong berbagai kalangan diantaranya yaitu mahasiswa, komunitas cyber seperti blogger dan chatter,
wartawan, seniman, budayawan, tukang becak, hingga penjaja cinta bisa
berbincang santai. Lokasi angkringan ini yaitu terletak di sebelah utara Stasiun Tugu.
Wah, enak ya di Jogja. Dari semua tempat Jogja, saya belum ke angkringan Lik Man itu. Katanya asyik di sana.
ReplyDelete