Wednesday, 9 April 2014

Semalam di Yogyakarta

Semalam di Yogyakarta....topik ini saya rasa yang paling pas untuk menghiasi tulisan catatan perjalanan saya kali ini. Yogyakarta memang kota yang sangat istimewa bagi saya. Begitu lengkapnya kekayaan kota ini, mulai dari BUDAYA, KULINER, dan KERAMAHTAMAHANnya seakan enggan untuk pergi dari wilayah yang sudah 254 tahun ini. Walaupun waktu yang sangat singkat berada di kota ini saya manfaatkan dengan mengunjungi beberapa tempat yang menjadi icon kota Yogya. Beruntung saya bisa diantarkan oleh teman-teman saya untuk mengunjungi tempat-tempat seperti :

1. Tugu Yogyakarta
Tugu Yogyakarta adalah sebuah tugu atau monumen yang sering dipakai sebagai simbol atau lambang dari kota Yogyakarta. Tugu ini dibangun oleh Hamengkubuwana I, pendiri kraton Yogyakarta. Tugu yang terletak di perempatan Jl Jenderal Sudirman dan Jl. Pangeran Mangkubumi ini, mempunyai nilai simbolis dan merupakan garis yang bersifat magis menghubungkan laut selatan, kraton Jogja dan gunung Merapi. Pada saat melakukan meditasi, konon Sultan Yogyakarta pada waktu itu menggunakan tugu ini sebagai patokan arah menghadap puncak gunung Merapi.

Tugu ini sekarang merupakan salah satu objek pariwisata Yogya, dan sering dikenal dengan istilah “tugu pal putih” (pal juga berarti tugu), karena warna cat yang digunakan sejak dulu adalah warna putih. Tugu pal ini berbentuk bulat panjang dengan bola kecil dan ujung yang runcing di bagian atasnya. Dari kraton Yogyakarta kalau kita melihat ke arah utara, maka kita akan menemukan bahwa Jalan Malioboro, Jl Mangkubumi, tugu ini, dan Jalan Monumen Yogya Kembali akan membentuk satu garis lurus persis dengan arah ke puncak gunung Merapi.



 2. Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta 
Mesjid Gedhe Kauman adalah masjid raya Kesultanan Yogyakarta, atau Masjid Besar Yogyakarta, yang terletak di sebelah barat kompleks Alun-alun Utara Kraton Yogyakarta. Masjid Gedhe Kauman dibangun oleh Sri Sultan Hamengku Buwono I bersama Kyai Faqih Ibrahim Diponingrat (penghulu kraton pertama) dan Kyai Wiryokusumo sebagai arsiteknya. Masjid ini dibangun pada hari Ahad Wage, 29 Mei 1773 M atau 6 Robi’ul Akhir 1187 H.

 3. Keraton Ngayogyakarta 
Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat atau Keraton Yogyakarta merupakan istana resmi Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat yang kini berlokasi di Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia. Walaupun kesultanan tersebut secara resmi telah menjadi bagian Republik Indonesia pada tahun 1950, kompleks bangunan keraton ini masih berfungsi sebagai tempat tinggal sultan dan rumah tangga istananya yang masih menjalankan tradisi kesultanan hingga saat ini. Keraton ini kini juga merupakan salah satu objek wisata di Kota Yogyakarta. Sebagian kompleks keraton merupakan museum yang menyimpan berbagai koleksi milik kesultanan, termasuk berbagai pemberian dari raja-raja Eropa, replika pusaka keraton, dan gamelan. Dari segi bangunannya, keraton ini merupakan salah satu contoh arsitektur istana Jawa yang terbaik, memiliki balairung-balairung mewah dan lapangan serta paviliun yang luas. 
 

 4. Akringan Kopi Joss Lek Man
Angkringan Lek Man dikelola oleh putra Mbah Pairo, penjual angkringan pertama di Yogyakarta. Memiliki minuman khas Kopi Joss, angkringan ini pernah menjadi tempat melewatkan malam sejumlah tokoh terpandang di Indonesia. Karena saya juga ingin mengikuti jejak mereka maka saya sempatkan datang ke angkringan ini.....hehe.......Sebuah tempat nongkrong berbagai kalangan diantaranya yaitu mahasiswa, komunitas cyber seperti blogger dan chatter, wartawan, seniman, budayawan, tukang becak, hingga penjaja cinta bisa berbincang santai. Lokasi angkringan ini yaitu terletak di sebelah utara Stasiun Tugu.
Sekian catatan perjalanan semalam saya di Yogyakarta.

1 comment:

  1. Wah, enak ya di Jogja. Dari semua tempat Jogja, saya belum ke angkringan Lik Man itu. Katanya asyik di sana.

    ReplyDelete