"Manusia hanya bisa berencana namun Tuhan yang menentukan", mungkin kalimat itu yang paling tepat atas kejadian yang menimpa saya hari ini.
Pagi pukul 07.00 WIT saya sudah bersiap untuk sarapan, mengemasi barang-barang dan bersiap untuk check out dari hotel tempat saya menginap di Kota Sanana, Maluku Utara. Karena sore nanti saya akan berlayar menuju Ternate dan dilanjutkan dengan penerbangan ke Pulau Bacan.
Kapal Permata Obi yang secara jadwal akan berlabuh di Sanana diperkirakan tiba pukul 15.00 WIT. Pelayaran akan ditempuh dalam waktu 14 jam. Jadi sekitar pukul 06.00 WIT keesokan harinya kapal akan tiba di Ternate.
Pukul 10.00 WIT kawan saya pergi ke pelabuhan untuk membeli tiket, karena tiket tidak dijual online, namun harus datang langsung ke pelabuhan dan waktu belinya juga pas hari H keberangkatan.
Sekitar pukul 10.30 WIT kawan saya menelpon, "Kakak....jangan marah ya ! Kapal Permata Obi seng jadi datang, kata petugas kapal sedang diperbaiki di Ambon". Waduh, bagaimana dengan tiket pesawat ke Bacan yang sudah saya beli ya ? Akhirnya saya berusaha tenang, saya tarik nafas agar bisa berfikir jernih.
Saya pikir dipaksakan pun saya tidak akan tiba di Ternate hari Senin, karena memang tidak ada sarana transportasi apapun yang bisa saya pilih selain lewat jalur laut.
Saya coba menghubungi call center maskapai, saya jelaskan permasalahan yang saya alami. Dan mereka pun bisa melakukan perubahan jadwal pesawat saya ke bacan menjadi mundur satu hari, walaupun ada biaya yang harus dibayar.
Setelah urusan tiket selesai baru saya koordinasikan dengan hotel dan beberapa pihak terkait atas keterlambatan ini. Jadi saya harus tinggal satu hari lagi di Kota Sanana, Maluku Utara.
No comments:
Post a Comment