Gundukan Batu yang
bertebaran di beberapa titik, mulai dari yang berada di dapur rumah warga, di
sawah, di jalan, di belakang balai desa dan beberapa tempat lainnya. Itulah kesan
yang saya tangkap saat memasuki Desa Genuk Watu, Kec. Ngoro, Kab. Jombang.
Sekilas
nampak seperti hal yang biasa. Namun begitu saya mulai ngobrol dengan beberapa
warga. Hal luar biasa mulai saya rasakan. Ada yang mengatakan bahwa batu-batu
besar tersebut berasal dari letusan Gunung Kelud. Sementara jarak antara Gunung
Kelud dengan Desa Genuk Watu sekitar 45 KM. Di beberapa desa sekitar Genuk Watu
tidak saya temui batu-batu besar seperti itu. Artinya batu-batu tersebut
dihantarkan melaui lemparan bukan melalui Aliran.
Saya mencari referensi
tentang adanya batu-batu besar di desa tersebut memang belum saya dapatkan,
namun saya masih teringat artikel yang pernah saya baca mengenai legenda
kutukan Lembu Sura kepada warga Kediri, Blitar dan Tulungagung.
Kalau tidak salah bunyi kutukannya
sebagai berikut :
"Yoh, Kediri mbesuk bakal pethuk piwalesku sing
makaping-kaping, yaiku Kediri bakal dadi kali, Blitar dadi latar, lan
Tulungagung dadi kedung" ~Lembu Sura~.
Kisah
ini bermula dari kecantikan Dewi Kilisici yang tersohor, mendatangkan para
pelamar, sayangnya yang datang tak sesuai harapan. Tak enak menolak, maka cara
sulit diterapkan. Dalam legenda Gunung Kelud, pelamar sang putri ini bukan
manusia. Dia makhluk berkepala lembu. Itulah Lembu Sura. Untuk menolak lamaran
Lembu Sura, dibuatlah syarat pembuatan sumur sangat dalam hanya dalam waktu
semalam. Tak dinyana, Lembu Sura ini punya kekuatan dan kemampuan untuk
mewujudkan syarat itu.
Melihat
perkembangan tak menggembirakan, sang putri pun menangis. Ayahnya kemudian
memerintahkan para prajurit untuk menimbun Lembu Sura yang masih terus menggali
di sumur persyaratan itu. Batu demi batu dimasukkan ke lubang sumur, menjadi
sebentuk bukit menyembul karena ada Lembu Sura di dalamnya. Saat batu
dilemparkan, Lembu Sura masih memohon untuk tak ditimbun.
Begitu menyadari bahwa permohonannya akan
sia-sia, keluarlah "sepatan" sebagaimana menjadi kutipan di atas.
Sejak saat itulah legenda Gunung Kelud dan kedahsyatan letusan maupun dampaknya
mengemuka.
Terlepas dari mitos Lembu Sura, tiga wilayah
yang disebut dalam kutukannya itu memang kemudian luluh lantak. Para ahli
sejarah memperkirakan letusan pada1586 yang menewaskan lebih dari 10.000 orang
adalah akhir dari sejarah kekuasaan Kerajaan Majapahit.
Kita
kembali ke topik bahasan tentang batu- batu yang ada de Desa Genuk Watu. Lalu apa
kaitannya dengan Gunung Kelud ? Tentu saja letusannya. Dengan letusan yang
super dasyat tersebut saya memperkirakan bahwa batu-batu yang ada di Desa Genuk
Watu merupakan sisa-sisa bukti kedasyatan letusan tersebut.
Dan sampai saat ini pun adanya bebatuan yang
bertebaran di Desa Genuk Watu masih bersifat misteri.
No comments:
Post a Comment