Hal yang unik biasanya gampang diingat, kejadian ini sekitar 3 tahun yang lalu saat saya berkunjung ke Kota Sabang. Saking penasarannya dengan titik 0 KM Indonesia di wilayah barat, saya manfaatkan libur yang hanya 2 hari untuk pergi ke Sabang dari Medan.
Segala persiapan kami lakukan, mulai dari memesan tiket bis, hotel sampai berbagai perlengkapan lainnya. Singkat cerita perjalanan kami mulai hari Jumat malam pukul 20.00 WIB dan tiba di Banda Aceh pada hari Sabtu pukul 06.00 WIB. Mengingat waktu yang singkat, kami langsung menuju ke hotel untuk mandi dan sarapan lalu dilanjut ke pelabuhan Ulee Lheue Aceh. Tiket kapal express kami beli langsung di pelabuhan. Harganya tidak terlalu mahal. Setelah 1 jam menunggu kapal pun berangkat menuju Sabang.
Sesampai di Pelabuhan Sabang kami menyewa sepeda motor untuk kami bawa ke titik 0 KM Indonesia. Karena baru pertama kali menjejakkan kaki di pulau yang baru, maklum lah kalau agak sering berhenti untuk ngambil foto. Hampir semua titik yang unik kami ambil gambar.
Setelah puas ber foto dan merasakan kuliner di Sabang, kami langsung balik ke Banda Aceh. Kapal yang akan membawa kami kembali jadwalnya pukul 16.00 WIB. Sementara pukul 15.00 WIB kami masih di titik 0 KM. Belum lagi waktu itu hujan deras sekali. Jadi kami pacu kendaraan dengan kencang, pilihan nya jika kami tidak bisa ikut kapal tersebut, kami harus menginap 1 malam di Sabang, sementara semua perlengkapan kami taruh di Hotel Aceh. Selain itu besuk kami harus menunggu kapal lagi, bisa-bisa sampai Aceh sudah siang.
Nah dengan cuaca hujan, jalan yang licin, motor sewaan pun dipacu dengan kencang. Dan apa yang terjadi ? Serombongan sapi menyeberang, motor pun tidak bisa dihentikan. Dan kawan saya harus menabrak sapi. Bersyukur teman saya dan sapi yang ditabrak tidak apa-apa. Sehingga kami bisa lanjut ke pelabuhan dan ikut kapal kembali ke Aceh. Walaupun dengan sedikit lecet di lengan namun kami bangga sudah menginjakkan kaki di pulau paling barat Indonesia....hehe...
No comments:
Post a Comment