Friday, 10 July 2015

Belajar Ikhlas Dari Sebuah Kejadian

 

Alkisah berawal saat saya bersama beberapa kawan sedang makan malam disebuah rumah makan Ayam Bakar Taliwang di Jl. Karawitan Bandung tepatnya pada tanggal 02 Juli 2015 pukul 20.00 WIB. Mobil yang kami kendarai kami parkir tepat didepan rumah makan tersebut, hal ini sengaja kami lakukan agar mudah mengawasi apabila terjadi apa-apa. Selesai makan kami kembali ke mobil dan bermaksud untuk melanjutkan perjalanan, ternyata alangkah terkejutnya kami saat kami dapati mobil yang kami kendarai tadi telah dipecah kaca bagian samping belakang yang mana lokasi pecahnya kaca berseberangan dengan pantauan kami, bergegas kami mengecek kedalam mobil ternyata tas ransel beserta isinya yang kami simpan di dalam mobil dengan keadaan terkunci tadi telah lenyap. Padahal tas tersebut berisikan laptop, kamera dan semua data-data penting saya.

Dalam hati saat itu berkecamuk perasaan sedih, nyesel, marah, bingung dan semua bercampur menjadi satu. Hampir-hampir saya tidak bisa berfikir realistis. Sepanjang perjalanan pulang masih saja perasaan itu menghantui. Sampai pada suatu saat saya bisa berfikir tenang dan disitu barulah saya menyadari bahwa kejadian ini pastilah ada hikmahnya. Saya yakin Allah sedang menguji saya untuk belajar ikhlas.

Memang salah satu ilmu yang paling sulit dikuasai manusia di muka bumi ini adalah ilmu ikhlas. Ilmu ini banyak diserukan oleh orang, namun tidak semua mampu menguasai secara penuh. Karena tidak nampak, ilmu ikhlas tidak ada hitungannya secara pasti. Yang bisa mengukur ilmu ini adalah hati masing-masing individu yang memiliki dan menggunakan ilmu ini, itupun belum tentu 100% pas. Hanya Tuhan yang paling benar mengukur keikhlasan seseorang.

Kalau mengutip tulisan Andri Wongso yang disadur dari buku “Sepatu Dahlan Iskan” sebagai berikut :

Jika semua yang kita kehendaki terus kita MILIKI, darimana kita belajar IKHLAS
Jika semua yang kita impikan segera TERWUJUD, darimana kita belajar SABAR
Jika setiap doa kita terus DIKABULKAN, bagaimana kita dapat belajar IKHTIAR.

Seorang yang dekat dengan Tuhan, bukan berarti tidak ada air mata.
Seorang yang taat pada Tuhan, bukan berarti tidak ada kekurangan
Seorang yang tekun berdoa, bukan berarti tidak ada masa sulit
Biarlah Tuhan yang berdaulat sepenuhnya atas hidup kita, karena Dia tahu yang tepat untuk memberikan yang terbaik.

Ketika kerjamu tidak dihargai, maka saat itu kamu sedang belajar tentang KETULUSAN
Ketika usahamu dinilai tidak penting, maka saat itu kamu sedang belajar KEIKHLASAN
Ketika hatimu terluka sangat dalam.., maka saat itu kamu sedang belajar tentang MEMAAFKAN.

Ketika kamu lelah dan kecewa, maka saat itu kamu sedang belajar tentang KESUNGGUHAN
Ketika kamu merasa sepi dan sendiri, maka saat itu kamu sedang belajar tentang KETANGGUHAN
Ketika kamu harus membayar biaya yang sebenarnya tidak perlu kau tanggung, maka saat itu kamu sedang belajar tentang KEMURAHAN HATI.

Mungkin ini sekelumit cerita yang bisa saya tulis ulang, semoga bermanfaat baik untuk saya pribadi dan siapapun yang membacanya, dan semoga bagi para pelaku kejahatan segera diberikan petunjuk untuk segera kembali kejalan yang benar yaitu jalan yang diridloi Allah SWT.....Aamiin......

No comments:

Post a Comment