Sunday, 17 May 2015

Museum Sri Baduga Bandung

"VIKRANTASYAVANIPATEH SRI MATAH PURNNAVARMMANAH TARUMANAGARA RENDRASYA VISNORIVA PADAPAYA" 

Artinya :

"Ini (bekas) dua tapak kaki yang seperti Dewa Wisnu, ialah kaki yang mulia sang Purnawarman raja dinegeri Taruma raja gagah berani.

Kalimat diatas adalah penggalan tulisan yang terdapat pada Replika Prasasti Ciaruteun yang ditemukan di Sungai Ciampea, Bogor. Tulisan huruf Pallawa dengan bahasa Sansekerta tersebut mengungkapkan kebesaran Raja Purnawarman yang bertahta di Tarumanegara pada abad 5 masehi.

Prasasti Ciaruteun adalah salah satu koleksi yang dimiliki Museum Sri Baduga Bandung, selain prasasti diatas masih banyak sekali koleksi-koleksi yang tersimpan di musem ini.
Menurut teman saya Bandung tidak hanya terkenal dengan distro dan kulinernya saja. Daerah tersebut juga kental dengan cerita sejarah. Nah jika ingin mengetahui histori Kota Kembang salah satu caranya yaitu berkunjung ke museum. 

Pembangunan Museum Sri Baduga dirintis sejak 1974 dengan mengambil model bangunan tradisional Jabar. Bangunannya berbentuk susunan panjang dan rumah panggung yang dipadukan dengan gaya arsitektur modern. Museum tersebut dibangun di atas tanah bekas areal kantor Kawedanan Tegalega seluas 8.415,5 meter persegi. Museum ini memang cukup luas sehingga dapat menampung hingga 20 bus pariwisata.
Museum Sri Baduga memiliki 6.600 koleksi yang kemudian dikelompokkan menjadi 10 klasifikasi. Koleksi pembuktian sejarah alam Jabar mengawali tata pameran di lantai satu.
Bagi traveller yang ingin mengunjungi Museum Sri Baduga ini beralamat di Jalan BKR No. 185 Cigereleng, Regol, Bandung. Museum ini buka setiap hari mulai pukul 08.00 hingga 14.00 WIB. Seperti halnya museum lain di Bandung, Sri Baduga juga menjadi lokasi wisata sejarah murah meriah. Tiket masuknya hanya Rp. 3000 untuk orang dewasa dan Rp. 2000 untuk anak-anak.

Berikut adalah beberapa foto yang sempat saya abadikan saat berada di Museum Sri Baduga:

 

 
 
 
 
 
 
 
 



 

No comments:

Post a Comment