Saturday, 9 November 2019

Ekspedisi Keliling Sulawesi Tenggara


Jika saya beri judul perjalanan yang saya lakukan kali ini "Ekspedisi Keliling Sulawesi Tenggara", mungkin tidak terlalu berlebihan. Bagaimana tidak, dalam 5 hari terakhir ini saja saya sudah melakukan  perjalanan via darat di Propinsi Sultra dengan jarak tempuh kurang lebih 1000 KM, sebagai perbandingan kalau di Jawa jarak Surabaya ke Jakarta hanya 718 KM. Artinya perjalanan yang saya lakukan memang benar-benar jauh dan menguras energi, belum lagi medan di Sultra sangat berbeda dengan tol lintas Jawa yang mulus. Disini aspal nya banyak lubangnya boss.

Mungkin diantara kawan-kawan ada yang bertanya, kok jauh amat ? Emang kemana aja ? Hehe....namanya juga bertanya, ya nggak apa- apa, coba saya buka google map dulu biar saya ukur. Jarak Kendari ke Wolo Kabupaten Kolaka itu 246 KM. Selesai urusan di Wolo saya kembali lagi ke Kendari melalui jalur Wawotobi di Kabupaten Konawe dengan jarak tempuh yang sama yaitu 246 KM, jadi total jaraknya 492 KM. Hari berikutnya saya lanjutkan memutar kembali untuk menuju ke Boepinang dari Kendari melalui jalur Tinanggea di Kabupaten Konawe Selatan dengan jarak tempuh 213 KM. Dan selesai urusan di Boepinang saya kembali lagi ke Kendari melalui jalur Bombana dengan jarak yang sama yaitu 213 KM. Jadi jika di total semua jaraknya sudah 918 KM. Belum lagi saat di lokasi harus mutar - mutar untuk menemukan tujuan yang akan saya kunjungi. Ya bisa jadi jika ditambahkan semua sudah lebih dari 1000 KM.


Memang ada hal yang harus saya selesaikan disini. Namun saya percaya sejauh apapun jarak yang kita tempuh, jika dilakukan dengan hati senang, pasti tidak akan terasa jauh.

Jika digambarkan lebih detail tentang perjalanan menuju tempat tujuan memang relatif sangat lengang, melewati kebun mete, coklat dan pohon kelapa, yang berjejer, bak menyambut kedatangan saya. *aslinya sih pohon kelapa memang suka berbaris rapi sistematis hehe. Laut lepas menghembuskan pasir, sesekali burung menari kegirangan.

Pemandangan lainnya, warga sibuk memanen kopra dan panen tambak udang, saling silang dalam mengisi perjalanan saya kali ini. Pun termasuk memasuki pertengahan perjalanan , ada sekumpulan kelelawar yang asyik bergelantung di pohon, pinggir pantai.

Jalan yang lumayan berkelok, terbayar lunas dengan pemandangan yang menakjubkan. Di kanan kiri jalan, material batu dan pasir mendominasi, selain itu juga ada rumput yang menyambut kedatangan saya kali ini. Foto-foto macam levitasi, foto ala-ala kadarnya hingga foto-foto tak jelas, sudah cukup menjawab dahaga syukur atas negeri indah ini, Indonesia.

No comments:

Post a Comment